DIBALIK MISTERI OBROLAN PRESIDEN SOEKARNO DAN MARILYN MONROE

Diposting oleh Unknown on Senin, 18 Juni 2012


Marilyn Monroe adalah seorang aktris yg di juluki sebagai simbol seks Hollywood. kehidupannya yg penuh kontroversi, mulai dari kehidupan masa kecilnya, pernikahannya, film-film yg di bintanginya, laki- laki yg hadir silih berganti, affairnya dg John F Kennedy dan presiden Soekarno( meskipun masih rumor) dan tentu saja kematiannya yg tragis dan misterius.
TarungNews - Heboh film Hollywood “my week with mariyln” yang di bintangi aktris Michele Williams mengingatkan masyarakat Indonesia pada kedekatan mending Bung Karno dengan bintan panas perfilman amerika era 1950-an nan legendaries, Maryln Monroe ( MM ).
Apalagi sejak lama foto-foto pertemuan Presiden Soekarno dengan Maryln Monroe pada sebuah pesta di bulan mei 1956 itu penuh misteri. Tak satu pun yang tahu apa yg mereka bicarakan berdua. Tak ada yang tahu, mengapa seorang presiden dari Negara dunia ketiga bertemu dan mengobrol akrab dengan selebriti holliwood? Diberbagai blog seperti “people defense” atau situs “this maryln” pun tak ada penjelasan mengenai isu obrolan dua tokoh beda latar belakang itu.
Yang jelas mereka tampak akrab, sangat dekat, meski baru pertama kali bersua. Yang semua orang tahu, Soekarno masa hidupnya memang dikelilingi wanita cantik.
Dibanding presiden-presiden lain yang kemudian memerintah negeri ini, soekarno memang paling banyak menikahi wanita. Totalnya 9 wanita, mulai dari oetari hingga heldy djafar. Nama-nama lain meliputi Hartini, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Yurike Sanger, hingga Dewi Soekarno.

Tentang kedekatannya dengan wanita-wanita cantik, soekarno suatu kali berkata, “ orang mengatakan Soekarno suka melihat perempuan cantik dengan sudut matanya. Itu tidak benar! Soekarno memandangi perempuan cantik dengan seluruh bola matanya!” nah, salah satu perempuan yang suka dipandangi “ Putra Sang Pajar “ dengan seluruh bola matanya  adalah Maryln Monroe, sosok bintang holuwood legendaries yang penyebab kematiannyapun masih misterius hingga kini. 

Menurut iwan satyanegara, perjumpaan soekarno dan Maryln Monroe tak mungkin terjadi tanpa jasa Joshua logan, sutradara film bus stop, saat itu Maryln Monroe sedang sibuk syuting film bus stop. Kala itu Erick Johnson mengadakan pesta di Beverly Hills hotel untuk menyambut kunjungan Bung Karno. Marlin sebenarnya tidak di undang untuk hadir ke pesta tersebut namun setelah dia usai syuting logan menyuruhnya ikut datang karna Bung Karno merupakan sahabatnya. Maryln akhirnya datang mengenakan gaun hitam.
Kehadirannya menjadikan suasana pesta semakin semarak. Apalagi di pesta itu hadir juga beberapa bintang holliwood lainnya. Saat bertemu, mereka mengobrol dalam suasana penuh keakraban selama 45 menit.
Layaknya dua sahabat yang tak bersua. Tak ada yang tahu isi obrolan mereka. Yang sempat sedikit terdengar , maryln ternyata tidask tahu orang yang berada didepannya adalah seorasng presiden.

Dikiranya, soekarno seorang bangsawan, pemimpin sebuah negeri dengan system kerajaan. Maryln memanggil soekarno “Prince” yang artinya pangeran, mungkin pesona soekarno padas saat itu memang lebih cocok membuat soekarno mendapat panggilan “pangeran” dari pada “tuan presiden” sementara yang sempat terdengar dari bibir soekarno adalah “ anda seorang yang sangat penting dan sangat terkenal di Indonesia” pujinya Soekarno. Yang menarik, sebelum meninggalkan pesta maryln berpose dengnan gaya manja penuh pesona bersama soekarno dan juga dia menyempatkan diri membubuhkan tanda tangan pada sejumlah rombongan asal Indonesia. 

Berdasar misteri soekarno-monroe itu, mengapa tidak ada sutradara Indonesia yang terinspirasi membuat film “ a moment between soekarno and Monroe” misalnya? Bukankah ini bisa menandingi film Hollywood “my week with maryln” yang sempat heboh di layar lebar.
Sebagai seorang Presiden yang kharismatik dan penuh pesona maka tak berlebihan jika dalam perjalanan hidup Bung Karno banyak tersandung dengan masalah wanita. Tapi apakah semua itu mutlak kesalahan Bung Karno ? Tidak, sekali lagi tidak. Siapakah yang harus disalahkan bila Bung Karno terlahir dengan penuh pesona.

Daya tarik dan pesona Sukarno inilah yang juga sulit untuk ditolak oleh beberapa perempuan yang pernah hadir sebagai penghias hati bapak proklamator Indonesia ini.
“Ya, aku senang melihat wanita cantik. Aku akan merasa lebih berdosa bila berpura-pura dengan mengatakan tidak atau bersikap seakan tidak senang. Berpura-pura seperti itu namanya munafik dan aku tidak mau munafik.”

Di saat yang berbeda, ia juga pernah mengatakan, “Aku menjunjung Nabi Besar. Aku mempelajari ucapan-ucapan beliau dengan teliti. Jadi, moralnya bagiku adalah: bukanlah suatu dosa atau tidak sopan kalau seseorang mengagumi perempuan yang cantik. Dan aku tidak malu berbuat begitu, karena melakukan itu pada hakekatnya aku memuji Tuhan dan memuji apa yang telah diciptakanNya.”

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini