Marilyn
Monroe adalah seorang aktris yg di juluki sebagai simbol seks Hollywood.
kehidupannya yg penuh kontroversi, mulai dari kehidupan masa kecilnya,
pernikahannya, film-film yg di bintanginya, laki- laki yg hadir silih berganti,
affairnya dg John F Kennedy dan presiden Soekarno( meskipun masih rumor) dan
tentu saja kematiannya yg tragis dan misterius.
TarungNews - Heboh film Hollywood “my week with
mariyln” yang di bintangi aktris Michele Williams mengingatkan masyarakat Indonesia
pada kedekatan mending Bung Karno dengan bintan panas perfilman amerika era
1950-an nan legendaries, Maryln Monroe ( MM ).
Apalagi sejak lama foto-foto pertemuan Presiden Soekarno
dengan Maryln Monroe pada sebuah pesta di bulan mei 1956 itu penuh misteri. Tak
satu pun yang tahu apa yg mereka bicarakan berdua. Tak ada yang tahu, mengapa
seorang presiden dari Negara dunia ketiga bertemu dan mengobrol akrab dengan
selebriti holliwood? Diberbagai blog seperti “people defense” atau situs “this
maryln” pun tak ada penjelasan mengenai isu obrolan dua tokoh beda latar
belakang itu.
Yang jelas mereka tampak akrab, sangat dekat, meski baru
pertama kali bersua. Yang semua orang tahu, Soekarno masa hidupnya memang
dikelilingi wanita cantik.
Dibanding presiden-presiden lain yang kemudian memerintah
negeri ini, soekarno memang paling banyak menikahi wanita. Totalnya 9 wanita,
mulai dari oetari hingga heldy djafar. Nama-nama lain meliputi Hartini, Inggit
Ganarsih, Fatmawati, Yurike Sanger, hingga Dewi Soekarno.
Tentang kedekatannya dengan wanita-wanita cantik, soekarno
suatu kali berkata, “ orang mengatakan Soekarno suka melihat perempuan cantik
dengan sudut matanya. Itu tidak benar! Soekarno memandangi perempuan cantik
dengan seluruh bola matanya!” nah, salah satu perempuan yang suka dipandangi “
Putra Sang Pajar “ dengan seluruh bola matanya adalah Maryln Monroe, sosok bintang holuwood legendaries
yang penyebab kematiannyapun masih misterius hingga kini.
Menurut iwan satyanegara, perjumpaan soekarno dan Maryln
Monroe tak mungkin terjadi tanpa jasa Joshua logan, sutradara film bus stop,
saat itu Maryln Monroe sedang sibuk syuting film bus stop. Kala itu Erick
Johnson mengadakan pesta di Beverly Hills hotel untuk menyambut kunjungan Bung
Karno. Marlin sebenarnya tidak di undang untuk hadir ke pesta tersebut namun
setelah dia usai syuting logan menyuruhnya ikut datang karna Bung Karno
merupakan sahabatnya. Maryln akhirnya datang mengenakan gaun hitam.
Kehadirannya menjadikan suasana pesta semakin semarak. Apalagi
di pesta itu hadir juga beberapa bintang holliwood lainnya. Saat bertemu,
mereka mengobrol dalam suasana penuh keakraban selama 45 menit.
Layaknya dua sahabat yang tak bersua. Tak ada yang tahu isi
obrolan mereka. Yang sempat sedikit terdengar , maryln ternyata tidask tahu
orang yang berada didepannya adalah seorasng presiden.
Dikiranya, soekarno seorang bangsawan, pemimpin sebuah negeri
dengan system kerajaan. Maryln memanggil soekarno “Prince” yang artinya pangeran,
mungkin pesona soekarno padas saat itu memang lebih cocok membuat soekarno mendapat
panggilan “pangeran” dari pada “tuan presiden” sementara yang sempat terdengar
dari bibir soekarno adalah “ anda seorang yang sangat penting dan sangat
terkenal di Indonesia” pujinya Soekarno. Yang menarik, sebelum meninggalkan
pesta maryln berpose dengnan gaya manja penuh pesona bersama soekarno dan juga
dia menyempatkan diri membubuhkan tanda tangan pada sejumlah rombongan asal
Indonesia.
Berdasar misteri soekarno-monroe itu, mengapa tidak ada sutradara
Indonesia yang terinspirasi membuat film “ a moment between soekarno and Monroe”
misalnya? Bukankah ini bisa menandingi film Hollywood “my week with maryln”
yang sempat heboh di layar lebar.
Sebagai seorang Presiden yang kharismatik dan penuh pesona
maka tak berlebihan jika dalam perjalanan hidup Bung Karno banyak tersandung
dengan masalah wanita. Tapi apakah semua itu mutlak kesalahan Bung Karno ?
Tidak, sekali lagi tidak. Siapakah yang harus disalahkan bila Bung Karno
terlahir dengan penuh pesona.
Daya tarik dan pesona Sukarno inilah yang juga sulit untuk
ditolak oleh beberapa perempuan yang pernah hadir sebagai penghias hati bapak
proklamator Indonesia ini.
“Ya, aku senang
melihat wanita cantik. Aku akan merasa lebih berdosa bila berpura-pura dengan
mengatakan tidak atau bersikap seakan tidak senang. Berpura-pura seperti itu
namanya munafik dan aku tidak mau munafik.”
Di saat yang
berbeda, ia juga pernah mengatakan, “Aku menjunjung Nabi Besar. Aku mempelajari
ucapan-ucapan beliau dengan teliti. Jadi, moralnya bagiku adalah: bukanlah
suatu dosa atau tidak sopan kalau seseorang mengagumi perempuan yang cantik.
Dan aku tidak malu berbuat begitu, karena melakukan itu pada hakekatnya aku
memuji Tuhan dan memuji apa yang telah diciptakanNya.”
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini