( Kaemferia rotunda L. ) Sinonim :Familia : Zingiberaceae
Uraian : Kunci
pepet atau kunir putih sering disebut " kunyit putih " atau "Curcuma
alba " , sebutan nama latin yang salah . Karena daunnya bercorak indah
dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias
sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot . Kunci pepet
juga bisa ditemukan tumbuh liar di beberapa tempat di bagian timur Jawa
sampai ketinggian kurang dari 750 m dpl . Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional , kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetika tradisional . Ada dua fase tumbuh kunci pepet .
Yang pertama ; disebut fase vegetatif , yaitu pertumbuhan normal seperti biasa dengan daun dan batang semu ;
Yang kedua ; yaitu fase generatif . Pada fase ini yang terlihat hanya bunga-bunganya saja . Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 m dpl . Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa . Selain itu , juga ditemukan di India , Srilangka , dan Malaysia . Terna tahunan dengan tinggi 30 - 70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya . Daun tunggal , helaian daun berbentuk lanset , panjang 20 - 30 cm , lebar 7,5 - 10 cm , ujung runcing , pangkal berpelepah , tepi rata , warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna cokelat . Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek . Bunga bisa tumbuh menggerombol , sering mekar beberapa kuntum sekaligus , warnanya ungu muda kemerahan . Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar , yaitu seukuran telur puyuh . Dari rimpang induk keluar akar - akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk . Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat , berserat halus , dan rasanya pahit . Jika telah keluar bunga , menandakan rimpang siap di panen . Umbi muda bisa dijadikan lalap . Perbanyakan dengan rimpang .
Nama Lokal : nama Daerah Jawa : kunci pepet , temu rapet , ardong ( Jawa ) , kunir putih ( Sunda ) .Madura : konce pet . Melayu : temu putri , t. rapet.
Nama Asing - Nama Simplisia Kaempferiae rotundae Rhizoma ( kunci pepet ) .
Yang pertama ; disebut fase vegetatif , yaitu pertumbuhan normal seperti biasa dengan daun dan batang semu ;
Yang kedua ; yaitu fase generatif . Pada fase ini yang terlihat hanya bunga-bunganya saja . Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 m dpl . Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa . Selain itu , juga ditemukan di India , Srilangka , dan Malaysia . Terna tahunan dengan tinggi 30 - 70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya . Daun tunggal , helaian daun berbentuk lanset , panjang 20 - 30 cm , lebar 7,5 - 10 cm , ujung runcing , pangkal berpelepah , tepi rata , warnanya hijau muda dengan bagian tengah bercorak warna cokelat . Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek . Bunga bisa tumbuh menggerombol , sering mekar beberapa kuntum sekaligus , warnanya ungu muda kemerahan . Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar , yaitu seukuran telur puyuh . Dari rimpang induk keluar akar - akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh menggerombol menutupi rimpang induk . Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat , berserat halus , dan rasanya pahit . Jika telah keluar bunga , menandakan rimpang siap di panen . Umbi muda bisa dijadikan lalap . Perbanyakan dengan rimpang .
Nama Lokal : nama Daerah Jawa : kunci pepet , temu rapet , ardong ( Jawa ) , kunir putih ( Sunda ) .Madura : konce pet . Melayu : temu putri , t. rapet.
Nama Asing - Nama Simplisia Kaempferiae rotundae Rhizoma ( kunci pepet ) .
Penyakit Yang Dapat Diobati : Rimpang rasanya pahit , sifatnya sejuk . Berkhasiat antiradang , peluruh kentut ( karminatif ) , dan mempercepat penyembuhan luka .
Pemanfaatan :
Bagian yang digunakan ; Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya .
Indikasi ; Rimpang digunakan untuk mengatasi : gangguan pencernaan , sakit perut , perut mulas , dan bengkak karena memar , keseleo .
Cara Pemakaian ; Untuk pemakaian luar , gunakan parutan rimpang untuk menurap bagian tubuh yang memar , keseleo , dan bisul yang sulit pecah . Setelah digiling halus menjadi serbuk , rimpang induk yang telah dikeringkan bisa digunakan sebagai bedak .
Contoh Pemakaian Dimasyarakat ; Bengkak , memar , bisul Cuci bersih rimpang induk kunci pepet yang segar , lalu tumbuk sampai halus . Jika menggunakan rimpang kering , tambahkan sedikit air . Tempelkan hasilnya pada bagian tubuh yang memar atau bengkak , lalu balut . Mengeluarkan angin dari perut Seduh serbuk kunci pepet sebanyak satu sendok teh dengan secangkir air panas , lalu tutup . Setelah dingin , minum beningannya .
Komposisi :
Rimpang mengandung minyak asiri berwarna kuning muda , agak berbau , mengandung borneol , sineol , metil khavikol , dan saponin .
Pemanfaatan :
Bagian yang digunakan ; Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya .
Indikasi ; Rimpang digunakan untuk mengatasi : gangguan pencernaan , sakit perut , perut mulas , dan bengkak karena memar , keseleo .
Cara Pemakaian ; Untuk pemakaian luar , gunakan parutan rimpang untuk menurap bagian tubuh yang memar , keseleo , dan bisul yang sulit pecah . Setelah digiling halus menjadi serbuk , rimpang induk yang telah dikeringkan bisa digunakan sebagai bedak .
Contoh Pemakaian Dimasyarakat ; Bengkak , memar , bisul Cuci bersih rimpang induk kunci pepet yang segar , lalu tumbuk sampai halus . Jika menggunakan rimpang kering , tambahkan sedikit air . Tempelkan hasilnya pada bagian tubuh yang memar atau bengkak , lalu balut . Mengeluarkan angin dari perut Seduh serbuk kunci pepet sebanyak satu sendok teh dengan secangkir air panas , lalu tutup . Setelah dingin , minum beningannya .
Komposisi :
Rimpang mengandung minyak asiri berwarna kuning muda , agak berbau , mengandung borneol , sineol , metil khavikol , dan saponin .
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini