Nokia telah meluncurkan Asha 202 dual SIM easy swap dengan
layar sentuh di Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (14/6/2012). Salah
satu layanan unggulan untuk konsumen adalah Nokia Life Tools. Di
dalamnya terdapat info dengan tema Kesehatan, Perawatan Anak, Manajemen
Bisnis Kecil, Manajemen Keuangan dan info tentang pertanian. Menurut
Irwan Hermawan, Product Manager PT Nokia Indonesia, layanan informatif
itu memang dibuat untuk mendidik konsumen.
Saat ditemui usai peluncuran Nokia Asha 202,
di Cafe Ria Djenaka, Kota Malang, Irwan menjelaskan, selama ini Nokia
tidak hanya memanjakan kaum muda tapi juga melihat kebutuhan konsumen
dari kalangan petani. "Sebelum kita meluncurkan layanan itu, sebelumnya
melakukan penelitian di tiga negara. Di antaranya China, Indonesia dan
India. Di tiga negara itu, penduduknya padat. Di Indonesia konsumen
petani belum tergarap secara maksimal. Dengan layanan itu, petani bisa
dicerdaskan," katanya.
Konsumen yang berprofesi sebagai petani menurutnya bisa menikmati secara langsung info soal pertanian. Mulai dari bagaimana bercocok tanam, kapan harus bercocok tanam, hingga ke mana akan jual hasil panen. "Di layanan itu akan terjawab semua. Agar petani tidak selalu merugi dan tidak asal tanam tanamannya di sawah," kata Irwan.
Dengan edukasi tersebut, konsumen dari kalangan petani akan dekat dengan produk Asha 202. "Selain itu sisi edukasinya, soal kesehatan bisa juga di akses. Bagi ibu hamil akan mudah harus bagaimana. Di layanan itu akan diberikan pendidikan yang dibutuhkan," katanya.
Irwan mengatakan, Malang adalah pasar yang potensial untuk produk tersebut. "Untuk di Jawa Timur, yang kami pilih di Malang. Anak mudanya cukup menjanjikan. Konsumen dari petani cukup tinggi. Harganya juga bisa dijangkau. Malang soal teknologi komunikasi cukup menjanjikan," katanya.
Konsumen yang berprofesi sebagai petani menurutnya bisa menikmati secara langsung info soal pertanian. Mulai dari bagaimana bercocok tanam, kapan harus bercocok tanam, hingga ke mana akan jual hasil panen. "Di layanan itu akan terjawab semua. Agar petani tidak selalu merugi dan tidak asal tanam tanamannya di sawah," kata Irwan.
Dengan edukasi tersebut, konsumen dari kalangan petani akan dekat dengan produk Asha 202. "Selain itu sisi edukasinya, soal kesehatan bisa juga di akses. Bagi ibu hamil akan mudah harus bagaimana. Di layanan itu akan diberikan pendidikan yang dibutuhkan," katanya.
Irwan mengatakan, Malang adalah pasar yang potensial untuk produk tersebut. "Untuk di Jawa Timur, yang kami pilih di Malang. Anak mudanya cukup menjanjikan. Konsumen dari petani cukup tinggi. Harganya juga bisa dijangkau. Malang soal teknologi komunikasi cukup menjanjikan," katanya.
Sumber
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini