Sebelumnya diberitakan, pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Rusia melakukan demo flight dengan
rute Jakarta-Pelabuhan Ratu-Jakarta. Kala itu, pesawat mengangkut 45
orang yang terdiri dari 8 warga negara Rusia, 1 warga negara Perancis, 1
warga negara AS, dan 35 orang warga negara Indonesia. Pesawat hilang
kontak di area Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Tim evakuasi gabungan pun bekerja untuk mengevakuasi korban. Dipastikan tak ada korban selamat dalam musibah tersebut.
Untuk mengetahui penyebab kecelakaan, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia pun mencari kotak hitam atau cockpit voice recorder (CVR) yang telah lebih dulu ditemukan. Namun, ada komponen lain yang masih belum ditemukan, yaitu flight data recorder (FDR).
Akhirnya, Badan Sar Nasional (Basarnas) diagendakan menggelar
konferensi pers di Terminal Kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur, Kamis (31/5/2012).
Hal ini dilakukan karena telah ditemukannya flight data recorder (FDR) yang berisi data-data teknis pesawat Sukhoi pada jam-jam terakhir sebelum terjadinya kecelakaan.
Kepala Bagian Humas Basarnas Gagah Prakoso mengungkapkan, memang konferensi pers tersebut diadakan terkait penemuan flight data recorder (FDR) oleh tim Basarnas di area Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Penemu aslinya adalah seorang warga lokal yang penasaran menuju
lokasi. Mungkin karena warga dalam bekerja tidak ada target, ternyata
justru menemukan FDR tersebut akibat ketelitiannya dalam “mengais-ngais”
di tempat kejadian perkara.
FDR ini jauh lebih baik kondisinya dibanding blackbox,
karena FDR tak terbakar mungkin akibat terlempar jauh dari runtuhan
induknya yang jaraknya sekitar 20 meter dari ekor pesawat dan sudah
berada di dalam tanah.
“Yang menemukan FDR masyarakat, tertimbun tanah cukup dalam di posisi
sekitar 20 meter dari ekor pesawat,” kata Kepala Badan SAR Nasional
(Basarnas) Marsekal Madya Daryatmo di Bandara Halim Perdanakusuma
Jakarta, Kamis.
FDR yang ditemukan pada Rabu (30/5) sekitar pukul 12.00 WIB di
kawasan Gunung Salak, Bogor, tersebut diserahkan kepada tim gabungan
yang diwakili Komandan Korem 061 Suryakencana Kolonel Infanteri AM
Putranto.
Selanjutnya, komponen tersebut akan diserahkan dari Basarnas kepada Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia.
“Ya, kan, FDR sudah ditemukan. Sekarang lagi dibawa dengan helikopter
dari TKP menuju Jakarta. Agendanya jam 10.00 WIB, kita sedang siap-siap
ini,” ujarnya saat dihubungi.
Berdasarkan jarak dari area Gunung Salak menuju Jakarta, helikopter
diperkirakan akan menempuh waktu sekitar setengah jam. Rencananya
helikopter akan mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma.
Sempat Curiga Terhadap Tim Rusia
Belum ditemukannya FDR pesawat Sukhoi selama ini sempat memunculkan
banyak spekulasi. Salah satunya adalah kemungkinan FDR itu dibawa pihak
Rusia tanpa sepengatahuan Indonesia. Namun KNKT meyakinkan FDR tidak
mungkin di bawa oleh pihak Rusia.
“Saya rasa itu tidak mungkin, karena mereka kemana-mana di Gunung
salak itu di kawal Kopassus,” kata Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, di
Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/5/2012).
Hal itu dikatakan Tatang menanggapi pertanyaan anggota Komisi V mengenai spekulasi keberadaan FDR.
Menurut Tatang, tidak mungkin tim Rusia dapat membawa FDR yang berukuran cukup besar.
“Jadi sepertinya tidak mungkin mereka bisa membawa barang sebesar itu
tanpa diketahui. Kalau sebesar ini (gelas) mungkin. Tapi ya
Wallahu’alam,” tuturnya.
Spekulasi lain yang ditanyakan anggota Komisi V adalah kemungkinan
pesawat Sukhoi yang mengalami kecelakaan tidak memiliki FDR. Namun
Tatang kembali meyakinkan bahwa pesawat Sukhoi itu memiliki FDR. “Pasti
ada,” tandasnya. (Kompas.com/avionews/detiknews/icc.wp.com)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini