kabar mengenai ASUS Eee Pad transformer TF101 3G
yang telah dirilis menjadi pembicaraan hangat. Tak bisa dipungkiri,
tren tablet memang mulai meningkat berkat kehadiran iPad. Apple
memperkenalkan iPad pada 2010. Tapi, sejak itu, sejumlah produk tablet
juga mulai bermunculan untuk menyaingi iPad.
Asus mengeluarkan Eee Pad Transformer TF101
ini bersamaan seiring dengan semakin meningkatnya tren tablet, juga
tren sistem operasi Android. Tablet ini diproduksi untuk menyelaraskan
pengalaman yang berbeda saat pengguna menggunakan tablet. Tapi, secara
bersamaan juga bisa difungsikan layaknya netbook.
Ini disebabkan teknologi two in
one, yakni berkat docking keyboard yang bisa disatukan dengan layar dan
berfungsi layaknya netbook. Jika dilepas, pengguna bisa dengan leluasa
menjadikan layarnya sebagai tablet. Bila merasa bosan dengan papan
keyboard, pengguna dapat melepaskan layar dan menggunakan keyboard
virtual. Seperti apa Eee Pad Transformer TF101? ini ulasannya:
Fitur dan Desain
Secara umum, desain Eee Pad ini
sebenarnya mengusung tablet Android kombinasi netbook dengan
portabilitas. Namun, dari bobotnya yang mencapai 680 gram tanpa docking
keyboard, benda ini terasa agak berat saat dibawa sebagai tablet.
Padahal, seharusnya perangkat ini hadir dalam bentuk tablet untuk
mendukung dinamisasi penggunanya. Selain soal bobot, ketebalan dua
bagian bila digabungkan menjadi perhatian khusus, karena sangat bercita
rasa netbook.
Desain lapisan belakang tablet
dan keyboard memiliki tekstur khusus, sehingga Eee Pad ini tidak terasa
licin saat digenggam. Ukuran layar 10 inci, juga cukup mewakili ruang
layar yang optimal untuk multitouch. Dengan dilengkapi Scratch Free
Corning Gorilla Glass menjadikan sentuhan lebih nyaman untuk memasuki
menu atau men-swap aplikasi yang ada, dalam tampilan antarmuka yang muat
hingga empat halaman, yang tetap bisa dikustomisasi.
Layar juga dapat dirotasi sesuai
dengan keinginan pengguna, vertikal atau horizontal, dengan
sensitivitas yang cukup cepat. Dengan resolusi layar 1280x800 pixel,
Transformer mengusung LED backlight yang nyaman untuk menelusuri layar
menu dengan sentuhan tangan pengguna. Tambahan kamera depan 1,2 MP dan
belakang 5 MP, cukup untuk membuat foto unik dan langsung dapat
di-update ke jejaring sosial. Kamera juga dapat digunakan untuk membuat
video maupun self portrait. Aspek portablitias didukung dengan mikro SD
yang ada di tablet dan dua port USB serta kartu slot SD di keyboard
Qwerty.
Eee Pad Transformer TF101
menggunakan sistem operasi Android 3.2 Honeycomb. Ini menjadikan
penggunanya nyaman saat menggunakan tablet ini untuk multitask. Tapi, di
situs resminya, Asus menyebut tablet ini bisa upgrade hingga Android
4.0 Ice Cream Sandwich.
Performa
Prosesor Dual Core AMD Cortex A9
1 GHz yang digunakan tablet ini cukup mendukung kecepatan dalam
mengunduh (download) beberapa aplikasi. Misalnya, saat kami gunakan
untuk mengunduh aplikasi epaper maupun aplikasi lain dari Android Market
(Google Play Store), yang hanya dalam hitungan detik. Tentu ini mesti
didukung dengan jaringan internet yang tinggi.
Sentuhan layar juga dapat
di-zoom sesuai keinginan pengguna, seperti dalam tablet pada umumnya,
dengan pinching. Untuk konektivitas, perangkat ini dilengkapi dengan SIM
Card 3G, sehingga memudahkan pengguna saat Wifi tidak terjangkau. Saat
kami mencoba memakai Wifi di beberapa tempat, cukup nyaman untuk
browsing dengan kecepatan yang mendukung akses multimedia.
Dari uji benchmark, bila
dibandingkan dengan perangkat lain, Eee Pad Tranformer memperlihatkan
keunggulan performa dan kinerjanya dibandingkan perangkat lainnya.
Menggunakan aplikasi Quadrant Standard, benchmark tablet ini mencapai
angka 1834. Pengisian baterai 3 cell 3300 Li Poly butuh waktu 4,5 jam.
Namun, daya tahan tablet ini terbilang lama, bisa dipakai seharian
dengan digunakan browsing, game, dan keperluan hiburan.
Docking Keyboard
Tablet dengan nuansa netbook ini
memberikan fitur untuk membantu pekerjaan kantor Anda. Misalnya fitur
Polaris Office, pengguna dapat fleksibel membuka aplikasi Word, Exel
maupun Power Point. Fitur office itu pun bisa digunakan secara optimal
dengan dukungan docking keyboard. Ini benar-benar membantu pengguna saat
mengetik, terutama untuk para pengguna tablet yang kesulitan
menggunakan keyboard virtual.
Docking ini tentu saja menjadi
perangkat yang efektif untuk menempatkan tablet di posisi terbuka.
Dokumen yang sudah jadi juga dapat langsung dikirim via email. Cukup
sekali sentuh langsung terhubung dengan akun email. Namun, seperti
netbook Asus lain, tombol keyboard terbilang kecil. Tapi, tentu ini
terbilang lebih baik ketimbang mengandalkan keyboard virtual, dalam
menyelesaikan pekerjaan Anda.
Sumber
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini