Jika Surga dan Neraka tidak pernah ada
Saya mengutip judul lagu lama untuk tema tulisan ini. Kita tahu bersama bahwa kalimat ini cukup bodoh untuk dipertanyakan. Karena Surga dan Neraka memang ada. Bukan dongeng, khayalan atau hanya sekedar mitos. Sekalipun kamu seorang atheis yang tidak percaya adanya Tuhan, sebaiknya kamu percaya kalau Surga dan Neraka itu ada.
1. Muda foya-foya, Tua kaya raya, Mati masuk Surga
Saya tidak setuju dengan prinsip ini. Bagaimana dengan kamu? Sebab apapun yang kita tuai adalah hasil dari yang kita tabur. God knows. God never make a mistake. Sekalipun, seolah-olah, tampaknya, Tuhan sedang melakukan apa yang salah dimata kita, sebenarnya Dia tengah mengerjakan yang terbaik.
2. Tomat – Hari ini tobat besok kumat
Dulu saya setuju dengan prinsip ini. Mungkin kamu juga. Bukankah itu yang kerap dilakukan manusia? Membuat janji-janji untuk menjadi lebih baik, namun besoknya tidak ada perubahan. Katanya, niat tanpa perbuatan sama saja bohong.
Bagi saya, bertobat berarti mengubah pola pikir. Ketika kita tidak sekedar tahu, melainkan menyadari benar bahwa Surga dan Neraka itu ada, manusia dituntut memutuskan apa yang seharusnya dilakukan. Menjadi orang benar bukanlah sebuah pilihan, melainkan perintah. Menjadi orang benar bukan sebuah saran, tetapi memang peraturan.
3. Second Chance
Sudah sepantasnya kita mensyukuri kemurahan Tuhan yang selalu memberikan kesempatan kepada manusia untuk merubahkan perilaku buruknya. Hingga hari ini, bahkan sampai sejauh ini kita melangkah, Tuhan memberikan kesempatan agar manusia bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Dan tidak bisa dipungkiri, sebanyak itulah kesempatan yang kita buang dengan percuma karena kita masih melakukan hal-hal salah –yang kita tahu itu memang salah.
Harusnya kita semua sadar kalau maksud kebaikan Tuhan dengan memberikan kita kesempatan kedua, ketiga dan seterusnya karena Ia menginginkan kita berada di Surga. Bukan di Neraka.
Saya mengutip judul lagu lama untuk tema tulisan ini. Kita tahu bersama bahwa kalimat ini cukup bodoh untuk dipertanyakan. Karena Surga dan Neraka memang ada. Bukan dongeng, khayalan atau hanya sekedar mitos. Sekalipun kamu seorang atheis yang tidak percaya adanya Tuhan, sebaiknya kamu percaya kalau Surga dan Neraka itu ada.
1. Muda foya-foya, Tua kaya raya, Mati masuk Surga
Saya tidak setuju dengan prinsip ini. Bagaimana dengan kamu? Sebab apapun yang kita tuai adalah hasil dari yang kita tabur. God knows. God never make a mistake. Sekalipun, seolah-olah, tampaknya, Tuhan sedang melakukan apa yang salah dimata kita, sebenarnya Dia tengah mengerjakan yang terbaik.
2. Tomat – Hari ini tobat besok kumat
Dulu saya setuju dengan prinsip ini. Mungkin kamu juga. Bukankah itu yang kerap dilakukan manusia? Membuat janji-janji untuk menjadi lebih baik, namun besoknya tidak ada perubahan. Katanya, niat tanpa perbuatan sama saja bohong.
Bagi saya, bertobat berarti mengubah pola pikir. Ketika kita tidak sekedar tahu, melainkan menyadari benar bahwa Surga dan Neraka itu ada, manusia dituntut memutuskan apa yang seharusnya dilakukan. Menjadi orang benar bukanlah sebuah pilihan, melainkan perintah. Menjadi orang benar bukan sebuah saran, tetapi memang peraturan.
3. Second Chance
Sudah sepantasnya kita mensyukuri kemurahan Tuhan yang selalu memberikan kesempatan kepada manusia untuk merubahkan perilaku buruknya. Hingga hari ini, bahkan sampai sejauh ini kita melangkah, Tuhan memberikan kesempatan agar manusia bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Dan tidak bisa dipungkiri, sebanyak itulah kesempatan yang kita buang dengan percuma karena kita masih melakukan hal-hal salah –yang kita tahu itu memang salah.
Harusnya kita semua sadar kalau maksud kebaikan Tuhan dengan memberikan kita kesempatan kedua, ketiga dan seterusnya karena Ia menginginkan kita berada di Surga. Bukan di Neraka.
Sebesar itulah saya juga berharap agar suatu hari nanti, pengadilan tidak ada, penjara kosong dan rumah sakit sepi.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini