Liputan6.com, Newark: Seorang pria di Newark, New
Jersey, Amerika Serikat , tewas setelah penisnya disuntik silikon.
Justin Street yang ingin membesarkan Mr P-nya menemui Kasia Rivera,
seorang wanita yang mengaku ahli membesarkan penis.
Pria 22 tahun ini mendatangi apartemen Rivera pada 5 Mei lalu untuk mencari tahu prosedur pembesaran penis. Sesampainya di sana, Mr P disuntik silikon oleh wanita tersebut. Namun, sehari kemudian, ayah dua anak ini meninggal karena emboli silikon.
Rivera pun diseret ke pengadilan setempat. Tim jaksa mengatakan wanita ini telah memasang iklan pembesaran penis pada brosur yang ditempel di tempat-tempat usaha lokal. Dia dituntut hukuman penjara 10 tahun jika terbukti bersalah.
Kendati demikian, wanita 35 tahun itu menyatakan dirinya tidak bersalah. Melalui pengacaranya, dia bebas dengan membayar uang jaminan senilai USD 75 ribu atau sekitar Rp 700 juta.
Menyikapi kasus ini, Profesor Urologi Mayo Clinic Dr Daniel S Elliott menegaskan, cara pembesaran penis dengan metode suntik tidak akan berhasil. Dari pengalamannya selama ini, banyak pasien yang berusaha untuk memperbesar penis mereka dengan menyuntikan lemak atau zat lainnya, namun hasilnya gagal.
"Ini sangat tragis. Suatu kesalahan yang fatal. Kalau ada metode yang legal untuk memperpanjang penis, Johnson & Johnson atau Pfizer pasti telah membelinya dan meraup miliaran keuntungan di seluruh dunia," jelas Elliott.( AP/ASW)
Pria 22 tahun ini mendatangi apartemen Rivera pada 5 Mei lalu untuk mencari tahu prosedur pembesaran penis. Sesampainya di sana, Mr P disuntik silikon oleh wanita tersebut. Namun, sehari kemudian, ayah dua anak ini meninggal karena emboli silikon.
Rivera pun diseret ke pengadilan setempat. Tim jaksa mengatakan wanita ini telah memasang iklan pembesaran penis pada brosur yang ditempel di tempat-tempat usaha lokal. Dia dituntut hukuman penjara 10 tahun jika terbukti bersalah.
Kendati demikian, wanita 35 tahun itu menyatakan dirinya tidak bersalah. Melalui pengacaranya, dia bebas dengan membayar uang jaminan senilai USD 75 ribu atau sekitar Rp 700 juta.
Menyikapi kasus ini, Profesor Urologi Mayo Clinic Dr Daniel S Elliott menegaskan, cara pembesaran penis dengan metode suntik tidak akan berhasil. Dari pengalamannya selama ini, banyak pasien yang berusaha untuk memperbesar penis mereka dengan menyuntikan lemak atau zat lainnya, namun hasilnya gagal.
"Ini sangat tragis. Suatu kesalahan yang fatal. Kalau ada metode yang legal untuk memperpanjang penis, Johnson & Johnson atau Pfizer pasti telah membelinya dan meraup miliaran keuntungan di seluruh dunia," jelas Elliott.( AP/ASW)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini