
TEMPO.CO , Jakarta - Inspektur
Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Haryono Umar mengatakan
pengadaan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) akan masuk dalam anggaran
Bantuan Operasional Sekolah mulai tahun 2013.
Tujuannya,
agar pengadaan LKS baik dari segi anggaran maupun materi buku bisa lebih
diawasi oleh pemerintah. »Ini perlu dilakukan untuk melindungi anak
didik karena banyak materi pelajaran yang bermasalah terdapat dalam
LKS,” kata Haryono, Ahad 23 September 2012.
Menurut dia,
selama ini pengadaan maupun pemilihan LKS diserahkan sepenuhnya kepada
sekolah sehingga sulit diawasi. Pengadaan LKS diserahkan langsung kepada
pihak sekolah agar mereka lebih kreatif dalam mencari inovasi materi
yang mudah dicerna anak didiknya.
»Tetapi setelah ada
kasus di Sukabumi, Kemayoran, dan terakhir di Mojokerto tentang Miyabi
harus ada langkah yang diambil,” kata Haryono. »Jangan sampai kalau ada
masalah, baru ditindak,” ujarnya.
Dengan masuknya LKS
dalam anggaran BOS, maka pengawasan akan lebih mudah dilakukan. Soalnya
pengadaan LKS perlu dipertanggungjawabkan melalui dokumen pengadaan dan
fisik buku.
Pekan lalu Dinas Pendidikan Jawa Timur
digegerkan oleh munculnya foto Maria Ozawa alias Miyabi di lembar kerja
mata pelajaran Bahasa Inggris kelas XI SMP Islam Brawijaya, Mojokerto.
Lembar kerja itu disusun oleh musyawarah guru bahasa Inggris SMP yang
terdiri dari Sumantri, Moh. Jalil dan Giyono serta ditelaan oleh
Muhyidin. Dalam buku itu foto setengah badan Miyabi nongol di halaman
36. Artis seronok itu mengenakan baju putih dengan belahan dada terbuka.
Sebelumnya, konten tak pantas dalam buku LKS juga
pernah terjadi di Jakarta. Saat itu kisah Bang Maman dari Kali Pasir
yang bercerita tentang perselingkuhan juga muncul di LKS untuk siswa SD.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini