TRIBUNNEWS.COM,MAKASSSAR-- Dua mahasiswa Jurusan Otomotif Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) Parangtambung, Makassar, tewasdi areal parkir Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Haji, Makassar, Kamis (11/10), pukul 16.20 Wita.
Dua mahasiswa itu Haryanto alias Anto (23) dan Rizki Munandar alias Ikki (23), sama-sama tertikam bagian dada kiri, oleh pria yang yang mengenakan helm tertutup dan penutup muka.
Insiden berdarah ini berselang dua jam pasca-pecahnya bentrok klasik mahasiswa dari dua fakultas berbeda di areal Kampus Parangtambung. Dalam catatan Tribun, inilah bentrok klasik terparah antara mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM.
Ini bentrok kelima kali sepanjang tahun 2012, (terakhir 14 dan 18 Juni 2012).
Dalam lima tahun terakhir setidaknya sudah terjadi 21 bentrok di kampus ini. Bentrok terakhir terjadi 20 Juni 2010, yang menewaskan satu mahaiswa Teknik, Dodo Difaldo.
Insiden ini mengundang keprihatinan muspida Sulsel. Sekitar dua jam usai kejadian, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Inf M Nizam, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo, dan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, melayat korban di RS Polri Bhayangkara, tadi malam.
Sedikitnya 16 mahasiswa terluka, 6 unit motor milik mahaiswa FSD hangus terbakar. Empat gedung perkuliahan, dua fasilitas kegiatan mahasiswa, serta satu kantin, rusak akibat lemparan dan hangus terbakar. Pihak rektorat mengambil keputusan drastis.
"Aktivitas akademik di Parangtambung kita liburkan hingga Senin (15/10) nanti," kata Pembantu Rektor Bidang Akademik, Sofyan Salam usai meninjau lokasi bentrok.
Guna menghindari bentrok susulan, pihak rektorat dan polisi terus berkoordinasi.
Hingga pukul 23.30 wita, aparat polisi masih berjaga di lokasi bentrok. Polisi juga terlihat berjaga di dua rumah sakit berbeda, RS Haji di Jl Dg Tata Raya, dan RS Polri Bhayangkara di Jl Brigjen Mappaouddang.
"Kita sengaja memisahkan korban luka di dua rumah sakit berbeda, untuk hindari bentrok susulan," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes Makassar AKBP Hotman.
Untuk kepentingan penyidikan, aparat dari Polrestabes Makassar dan Polsekta Tamalate sudah mengamankan sembilan mahasiswa. Mereka adalah saksi dan diduga terlibat aksi penikaman.
"Setelah kejadian, kita alnsgung jemput dua orang," kata Hotman, tanpa merinci peran kedua mahasiswa yang ditangkap sekitar 30 menit setelah penikaman di RS Haji.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini