Banyak
cara unik yang dilakukan Singapura untuk menekan jumlah kendaraan roda
empat yang terus bertambah. Di antaranya mulai dari pengenaan pajak
kendaraan yang tinggi hingga penggunaan mobil-mobil setan.
Nah lho, kok disebut mobil setan? Mobil ini disebut mobil setan karena hanya boleh berada di jalan pada pukul 19.00 hingga pukul 07.00 waktu setempat. Selebihnya, mobil ini tidak boleh keluar sama sekali. Karena hanya keluar pada malam hari dan tidak boleh kelihatan pada pagi hari, maka tidak heran jika banyak orang menyebut mobil ini sebagai mobil setan.
Ciri-ciri mobil setan ini dapat diketahui dari plat nomornya. Berbeda dengan plat nomor normal yang berwarna hitam, plat nomor mobil setan berwarna merah. Tidak ada batasan tahun bagi mobil yang dapat mengenakan plat nomor merah. Sebab, saat membeli mobil, pemilik dapat menentukan apakah ingin menggunakan plat nomor merah atau plat nomor normal.
Di Singapura, peraturan mobil setan ini disebut Off Peak Scheme. Peraturan tersebut pertama kali diterapkan pada 1994. Sebelum Off Peak Scheme, Singapura sudah pernah melakukan peraturan Weekend Car Scheme, yakni peraturan yang membolehkan mobil-mobil tertentu berada di jalan pada hari libur.
Namun, karena peraturan tersebut tidak berjalan efektif, pemerintah Singapura kemudian mengganti Weekend Car Scheme dengan Off Peak Scheme. Selain untuk menekan tingginya kemacetan di Singapura, Off Peak Scheme juga bertujuan menekan jumlah penggunaan kendaraan roda empat yang sudah termasuk kategori usang. Jadi, daripada membeli mobil lama yang berharga murah namun rawan polusi, lebih baik membeli mobil baru namun berplat merah yang ramah lingkungan.
Jika plat nomor merah yang dipilih, maka keuntungan yang didapat adalah pajak kendaraan yang sangat murah dan potongan harga kendaraan yang jauh lebih murah daripada harga normal. Sebaliknya, jika memilih plat nomor normal, maka harga mobil yang ditawarkan adalah harga normal. Pajak yang dikenakan pun semakin tinggi.
Tidak heran jika saat ini menurut Straits Times, makin banyak pengguna kendaraan roda empat memilih mobil setan ketimbang mobil berplat normal. Menurut Badan Transportasi Singapura, pada 1994 sekitar 10.000 kendaraan didaftarkan sebagai mobil akhir pekan.
Pemerintah Singapura sudah memodifikasi peraturan Off Peak Schemepada Januari lalu.Peraturan yang mulai berlaku pada Januari 2010 itu makin menarik karena memberikan potongan harga yang cukup lumayan bagi pemilik mobil setan.
Nah lho, kok disebut mobil setan? Mobil ini disebut mobil setan karena hanya boleh berada di jalan pada pukul 19.00 hingga pukul 07.00 waktu setempat. Selebihnya, mobil ini tidak boleh keluar sama sekali. Karena hanya keluar pada malam hari dan tidak boleh kelihatan pada pagi hari, maka tidak heran jika banyak orang menyebut mobil ini sebagai mobil setan.
Ciri-ciri mobil setan ini dapat diketahui dari plat nomornya. Berbeda dengan plat nomor normal yang berwarna hitam, plat nomor mobil setan berwarna merah. Tidak ada batasan tahun bagi mobil yang dapat mengenakan plat nomor merah. Sebab, saat membeli mobil, pemilik dapat menentukan apakah ingin menggunakan plat nomor merah atau plat nomor normal.
Di Singapura, peraturan mobil setan ini disebut Off Peak Scheme. Peraturan tersebut pertama kali diterapkan pada 1994. Sebelum Off Peak Scheme, Singapura sudah pernah melakukan peraturan Weekend Car Scheme, yakni peraturan yang membolehkan mobil-mobil tertentu berada di jalan pada hari libur.
Namun, karena peraturan tersebut tidak berjalan efektif, pemerintah Singapura kemudian mengganti Weekend Car Scheme dengan Off Peak Scheme. Selain untuk menekan tingginya kemacetan di Singapura, Off Peak Scheme juga bertujuan menekan jumlah penggunaan kendaraan roda empat yang sudah termasuk kategori usang. Jadi, daripada membeli mobil lama yang berharga murah namun rawan polusi, lebih baik membeli mobil baru namun berplat merah yang ramah lingkungan.
Jika plat nomor merah yang dipilih, maka keuntungan yang didapat adalah pajak kendaraan yang sangat murah dan potongan harga kendaraan yang jauh lebih murah daripada harga normal. Sebaliknya, jika memilih plat nomor normal, maka harga mobil yang ditawarkan adalah harga normal. Pajak yang dikenakan pun semakin tinggi.
Tidak heran jika saat ini menurut Straits Times, makin banyak pengguna kendaraan roda empat memilih mobil setan ketimbang mobil berplat normal. Menurut Badan Transportasi Singapura, pada 1994 sekitar 10.000 kendaraan didaftarkan sebagai mobil akhir pekan.
Pemerintah Singapura sudah memodifikasi peraturan Off Peak Schemepada Januari lalu.Peraturan yang mulai berlaku pada Januari 2010 itu makin menarik karena memberikan potongan harga yang cukup lumayan bagi pemilik mobil setan.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini