Pemeriksaan
kadar PSA sering kali digunakan untuk mengetahui keberadaan kanker
prostat. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata kadar PSA yang tinggi tidak
selalu menunjukkan keberadaan kanker prostat?
Hal inilah yang menyebabkan pro dan kontra di kalangan peneliti
mengenai perlu tidaknya pemeriksaan kadar PSA dilakukan. Mari kita
cermati apa saja fakta yang perlu Anda ketahui tentang pemeriksaan kadar
PSA.
Apa yang Dimaksud Kadar PSA?
Sebagai salah satu jenis enzim yang dihasilkan kelenjar prostat, PSA (prostate specific antigen) diketahui memainkan peranan penting dalam proteksi dan pergerakan sperma. Namun, tidak sebatas itu saja fungsinya.
Sejauh ini, kadar PSA dalam darah telah digunakan sebagai indikator
keberadaan kanker prostat dan biasanya dinyatakan dalam nanogram per
mililiter (ng/ml).
PSA sejumlah 4 ng/ml atau lebih rendah adalah normal, 4-10 ng/ml
adalah sedikit tinggi, 10-20 ng/ml cukup tinggi, dan 20-35 ng/ml sangat
tinggi. Meski begitu, Nilai-nilai tersebut tidak bersifat mutlak.
Untuk mengevaluasi kadar PSA Anda, dokter akan mempertimbangkan
sejumlah faktor lain yang meliputi usia, ukuran kelenjar prostat,
perubahan-perubahan pada tingkat PSA dari waktu ke waktu, gejala-gejala,
tanda-tanda, riwayat keluarga Anda, dan konsumsi obat yang mempengaruhi
pengukuran PSA, seperti finasteride (Propecia, Proscar), dutasteride
(Avodart) dan beberapa suplemen herbal.
Selain digunakan untuk mengetahui dan mendiagnosis keberadaan kanker
prostat, pemeriksaan kadar PSA juga sering digunakan untuk memantau
perkembangan orang yang telah mendapatkan diagnosis kanker prostat dan
telah mendapatkan pengobatan. Tujuannya adalah untuk melihat efektifitas
pengobatan yang telah dilakukan.
Pertanyaannya sekarang, apakah penurunan kadar PSA setelah proses
pengobatan dapat berarti penurunan pada tingkat kanker prostat? Jika
tidak, mengapa? Temukan jawabannya dalam uraian berikut.
Mengapa Kadar PSA Dalam Darah Tidak Selalu Menunjukkan Keberadaan Kanker Prostat?
Pemeriksaan kadar PSA boleh dikatakan amat membantu dalam
mengindikasi keberadaan kanker prostat. Semakin tinggi angkanya, maka
semakin luas pula penyebaran penyakit sehingga memperburuk prognosis.
Namun, faktanya tidak selalu seperti itu. Mari kita perhatikan
beberapa kondisi dimana tingkat kadar PSA tidak dapat digunakan secara
spesifik untuk menentukan keberadaan kanker prostat.
Normalnya, hanya sedikit kadar PSA yang dapat ditemukan dalam darah.
Namun, kadar PSA dalam darah dapat meningkat jika terjadi kerusakan atau
peradangan pada jaringan prostat.
Oleh sebab itu, selain kanker prostat, sejumlah kondisi juga dapat
menyebabkan kadar PSA meningkat diantaranya meliputi prostatitis (radang
prostat) dan benign prostatic hyperplasia/BPH yakni pembesaran prostat non kanker.
Sebaliknya, rendahnya kadar PSA dalam darah juga tidak berarti Anda
bebas dari kanker prostat. Mengapa? Tumor yang tidak dapat dikenali
dengan baik-tergolong lemah (amat berbeda dengan jaringan biologis
normal)-hanya memproduksi sedikit PSA sehingga tingkat ukuran PSA dalam
darah cukup rendah.
Ya, pemeriksaan kadar PSA dapat memberikan hasil positif yang palsu
maupun negatif palsu. Hasil pemeriksaan dikatakan positif palsu apabila
kadar PSA tinggi tapi tidak ditemukan keberadaan kanker.
Sedangkan hasil pemeriksaan PSA dikatakan negatif palsu jika kadar
PSA normal dan kanker prostat ternyata ada. Karena itu, biasanya
pemeriksaan lain seperti colok dubur/pemeriksaan rektal digital (DRE),
ultrasonografi, dan biopsi dilakukan untuk melengkapi hasil pemeriksaan
PSA.
Sekarang, apakah Anda sudah menemukan jawaban untuk pertanyaan di
atas: Apakah penurunan kadar PSA setelah proses pengobatan dapat berarti
penurunan pada tingkat kanker prostat? Ya, jawabannya adalah belum
tentu.
Meskipun hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penurunan kadar PSA,
tidak selalu berarti tingkat kanker prostat juga sudah turun. Ingat, ada
tumor/kanker yang hanya memproduksi sedikit PSA sehingga tingkat ukuran
PSA dalam darah cukup rendah.
Sekali lagi, hasil pemeriksaan kadar PSA tidak dapat digunakan secara
spesifik untuk menentukan keberadaan kanker prostat secara pasti.
Permasalahan inilah yang membuat para peneliti saat ini terus mencoba
meningkatkan kualitas pemeriksaan PSA yang lebih spesifik.
Peningkatan Kualitas Pemeriksaan Kadar PSA, Bagaimana Itu Dilakukan?
Saat ini, para ilmuwan sedang meneliti cara untuk meningkatkan
kualitas pemeriksaan kadar PSA demi memberikan dasar yang kuat bagi
dokter dalam membedakan keberadaan kanker dengan penyakit prostat yang
bukan kanker termasuk agresivitas serta potensi mematikan dari kanker
prostat.
Salah satu metode pemeriksaan kadar PSA yang sedang diteliti saat ini adalah perbandingan rasio free-PSA (kadar PSA bebas dalam darah) dengan complexed-PSA (PSA yang diikat oleh protein dalam darah).
Bagaimana metode ini membantu dokter membedakan kanker prostat dengan
penyakit prostat yang bukan kanker? Menarik, hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada kasus kanker prostat, terjadi peningkatan yang
dominan pada kadar complexed-PSA dibandingkan dengan kadar PSA bebas dalam darah (free-PSA).
Modifikasi sehubungan dengan pemeriksaan kadar PSA lainnya adalah
batasan kadar PSA yang didasarkan pada usia pasien. Hal ini didasarkan
oleh observasi bahwa ketika usia meningkat, kadar PSA di dalam darah
secara normal dapat meningkat tanpa adanya keberadaan kanker prostat.
Oleh sebab itu, dokter dapat menggunakan batas rujukan PSA yang
spesifik berdasarkan umur. Pada batasan PSA yang spesifik berdasarkan
umur, nilai-nilai batas yang normal disesuaikan dengan umur pasien.
Nah, setelah mengetahui fakta-fakta sehubungan dengan pemeriksaan
kadar PSA, apa pendapat Anda mengenai pro dan kontra sehubungan dengan
perlu tidaknya pemeriksaan kadar PSA dilakukan?
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini