Korea Utara adalah negara yang tertutup dari dunia luar, namun kini
tampaknya telah siap membuka dirinya. Negara komunis itu akan memiliki
hotel ke-47 tertinggi di dunia. Hotel Ryugyong siap dibuka pertengahan
2013 di Pyongyang setelah menjalani proses pembangunan selama 26 tahun.
Pembangunannya yang lama membuat media internasional menjuluki
bangunan dengan 105 lantai itu sebagai “Hotel of Doom” alias Hotel
Malapetaka. Hotel yang mulai dibangun pada 1980-an itu semula
direncanakan dibuka pada 1989 namun terbengkalai karena krisis ekonomi.
Hotel ini sekarang dikelola jaringan internasional asal Jerman,
Kempinski Grup.
Reto Wittwer, CEO Kempinski Grup, mengatakan hanya 150 kamar di
lantai paling atas hotel yang akan disewakan. Semula mereka merencanakan
membuka 3 ribu kamar namun diputuskan untuk menunggu perkembangan
selanjutnya. Sementara itu di sejumlah bagian bangunan akan dibuat
sebagai pertokoan, kantor, ballroom, restoran dan 150 kamar lainnya.
Selama ini Hotel Ryugyong menjadi daya tarik sekaligus bahan ejekan
di seluruh dunia karena dinilai mempermalukan rezim otoriter Korut.
Majalah Esquire pada 2008 menggambarkan Ryugyong sebagai
“Gedung Paling Buruk dalam Sejarah Manusia”. Standar bangunannya sangat
jelek bahkan bagi ukuran komunis.
Bangunan berbentuk piramida itu kemudian mendapat angin segar saat
Orascom Telecom mulai membenahi pada 2009. Orascom adalah perusahaan
telekomunisi asal Mesir yang beroperasi di Korut sejak 2008. Mereka
disebut-sebut menghabiskan biaya Rp 1,7 triliun untuk membenahi fisik
luar hotel setinggi 330 m itu hingga akhirnya resmi dipamerkan di tahun
ini.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini