Kayu Secang (Caesalpinia sappan Linn) sering digunakan masyarakat sebagai obat herbal untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti: diare, disentri, batuk darah (TBC), darah kotor, muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah, luka dalam, sifilis, malaria, tetanus, tumor dan radang selaput lendir mata. Tumbuhan berbentuk pohon yang termasuk dalam anggota suku polong-polongan (Fabaceae) ini, asalnya dari Asia Tenggara maritim dan banyak ditemukan di Indonesia.
Caesalpinia sappan L. menyukai tempat terbuka yang memiliki ketinggian hingga 1.000 m dpl, namun tidak terlalu dingin. Secang seringkali dijumpai tumbuh liar di daerah pegunungan yang berbatu. Dan kadang-kadang bisa ditemui juga di daerah pedesaan karena sengaja ditanam oleh penduduk sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun.
Secang termasuk dalam golongan Perdu atau pohon kecil dengan tinggi sekitar 5-10 m.Batangnya berbentuk bulat silinder dengan warna hijau kecoklatan. Memiliki duri tempel yang berbentuk bengkok dan letaknya tersebar di seluruh batang dan cabang-cabangnya.
Caesalpinia sappan L. menyukai tempat terbuka yang memiliki ketinggian hingga 1.000 m dpl, namun tidak terlalu dingin. Secang seringkali dijumpai tumbuh liar di daerah pegunungan yang berbatu. Dan kadang-kadang bisa ditemui juga di daerah pedesaan karena sengaja ditanam oleh penduduk sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun.
Secang termasuk dalam golongan Perdu atau pohon kecil dengan tinggi sekitar 5-10 m.Batangnya berbentuk bulat silinder dengan warna hijau kecoklatan. Memiliki duri tempel yang berbentuk bengkok dan letaknya tersebar di seluruh batang dan cabang-cabangnya.
Daunnya majemuk menyirip ganda yang merupakan ciri khas dari Caesalpinioideae, dengan panjang sekitar 25-40 cm. Anak daun tidak bertangkai, berbentuk lonjong, ujungnya bulat, tepinya rata dan hampir sejajar, pangkal rompang, panjangnya sekitar 10-25 mm dan lebarnya 3-11 mm, berjumlah 10-20 pasang dan letaknya berhadapan, warnanya hijau.
Buahnya berbentuk polong berisi 3-4 biji, dengan panjang sekitar 8-10 cm, dan lebarnya sekitar 3-4 cm, ujungnya seperti paruh. Buah berwarna hijau namun bila telah masak warnanya berubah menjadi hitam.
Bijinya berbentuk bulat sedikit memanjang dengan panjang 15-18 mm dan lebar sekitar 8-1 1 mm, tebalnya anntara 5-7 mm, berwarna kuning kecoklatan.
Buahnya berbentuk polong berisi 3-4 biji, dengan panjang sekitar 8-10 cm, dan lebarnya sekitar 3-4 cm, ujungnya seperti paruh. Buah berwarna hijau namun bila telah masak warnanya berubah menjadi hitam.
Bijinya berbentuk bulat sedikit memanjang dengan panjang 15-18 mm dan lebar sekitar 8-1 1 mm, tebalnya anntara 5-7 mm, berwarna kuning kecoklatan.
Bunga Secang berwarna kuning, merupakan bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang sekitar 10-40 cm, mahkota berbentuk tabung.
Kayu yang diperbanyak dengan biji atau stek batang ini mulai bisa dipanen sekitar umur 1-2 tahun. Warna merah muda akan muncul saat kayu secang direbus. Biasanya warna yang dihasilkan oleh kayu secang ini dimanfaatkan mayarakat untuk mewarnai kue dan minuman. Di daerah tertentu, warna yang dihasilkan kayu secang ini juga dimanfaatkan untuk mewarnai bahan anyaman atau digunakan untuk pengecatan. Bahkan ada yaang memanfaatkannya sebagai tinta. Dan yang pasti,tanaman obat ini sudah lama digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai obat alami yang berguna untuk menghentikan perdarahan, antiseptik, pembersih darah, pengelat dan penawar racun.
Kayu yang diperbanyak dengan biji atau stek batang ini mulai bisa dipanen sekitar umur 1-2 tahun. Warna merah muda akan muncul saat kayu secang direbus. Biasanya warna yang dihasilkan oleh kayu secang ini dimanfaatkan mayarakat untuk mewarnai kue dan minuman. Di daerah tertentu, warna yang dihasilkan kayu secang ini juga dimanfaatkan untuk mewarnai bahan anyaman atau digunakan untuk pengecatan. Bahkan ada yaang memanfaatkannya sebagai tinta. Dan yang pasti,tanaman obat ini sudah lama digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai obat alami yang berguna untuk menghentikan perdarahan, antiseptik, pembersih darah, pengelat dan penawar racun.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini