Nama latin dari rumput mutiara adalah Hedyotis corymbosa L. Yang lain ada juga yang menyebut Oldenlandia corymbosa Linn. Tanaman ini adalah merupakan salah satu tanaman obat di negeri kita tercinta Indonesia. Di berbagai daerah tanaman rumput mutiara diberi nama dengan berbeda. Di Jakarta misalnya tanaman ini dikenal dengan nama daun mutiara, di Jawa dikenal dengan nama katepan, urek-urek polo. Di daerah Makasar disebut orang dengan nama Pengka dan di Kalimantan Barat diberi nama Pucuk Pulung. Ada yang lain menyebut dengan nama rumput siku-siku.
Tanaman rumput mutiara sangat baik tumbuh di daerah yang lembab seperti di pinggir-pinggir selokan, di pinggir-pinggir jalan, halaman rumah, dan juga biasa tumbuh di kebun yang kosong dan basah. Bagian tanaman yang biasa dijadikan sebagai obat alami adalah seluruh tanaman.
Adapun senyawa yang terkandung di dalam rumput mutiara yaitu asam uleanolat, iridoid, asam ursolat, dan flavonoid. Kandungan Asam uleanolat dan asam ursolat dapat mencegah perkembangan pembelahan sel kanker ke tahap yang lebih ganas. Tes uji coba dari rumput mutiara adalah seekor tikus putih. Hasil penelitian pada tikus putih tersebut yang sebelumnya diinduksi secara oral dengan senyawa karsinogen (senyawa yang memacu pertumbuhan kanker) menunjukkan bahwa pertumbuhan sel kanker pada tikus yang dikasih ekstrak rumput mutiara dapat dihambat sebesar 30% dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi ekstrak rumput mutiara.
Sedangkan kandungan Iridoid yang ada pada rumput mutiara bermanfaat sebagai anti tumor, antimikroba, dan antihepatotoksik. Salah satu mekanisme hepatoprotektif dari iridoid yakni dengan menstimulasi regenerasi hati dan pembentukan sel hati baru.
Menurut hasil penelitian iridoid bahwa ternyata rumput mutiara dapat bertindak sebagai antihepatotoksik. Hal ini dilakukan dalam sebuah Penelitian pada kelinci yang sebelumnya diberi acetaminophen selama 1 bulan. Acetaminophen ini menyebabkan kerusakan hati kelinci yang ditandai dengan peningkatan SGPT dan SGOT. Setelah diberi iridoid rumput mutiara selama tiga minggu, kadar SGPT dan SGOT menurun. Dengan demikian menunjukkan bahwa pemberian iridoid rumput mutiara dapat mempercepat pemulihan kerusakan jaringan hati.
Jadi bisa dijadikan sebuah pedoman yang jelas bagi kita bahwa kandungan yang ada di dalam mutiara sangat bermanfaat buat mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti tumor.
Manfaat Ekstrak Rumput Mutiara
Harus anda ketahui bahwa Antioksidan sangat dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Tapi jangan khawatir karena rumput mutiara juga dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan alami. Antioksidan ada yang berbentuk antioksidan alami dan ada antioksidan sintetik.
Akan tetapi antioksidan sintetik bersifat karsinogen terhadap sistem reproduksi, Bisa menjadi penyebab terjadinya pembengkakan organ hati, mempengaruhi aktivitas enzim dalam hati, bahkan dalam jangka waktu lama tidak bisa dijamin keamanannya. Sedangkan antioksidan alami bisa berasal dari bagian tanaman seperti kulit, kayu, daun, akar, buah, bunga, serbuk sari ataupun biji rimpang. Tentu saja pemanfaatan antioksidan alami akan lebih aman jika dibandingkan dengan antioksidan sintetik.
Adapun khasiat serta manfaat dari rumput mutiara yang lain adalah sebagai anti karbunkular (menyembuhkan bisul), antiradang, diuretik, anti toksin, meredakan demam (panas), mengaktifkan sirkulasi darah, dan memperlancar sumbatan sperma dan meningkatkan imunitas.
Sedangkan beberapa penyakit yang dapat diobati dengan tanaman ini antara lain adalah bronchitis, tonsillitis (amandel), gondongan, radang panggul, kanker, infeksi saluran kemih, radang usus buntu, dan hepatitis. Daunnya juga bermanfaat. Daun rumput mutiara bisa digunakan untuk mengobati luka seperti memar, digigit ular, terkilir, patah tulang, dan tersiram air panas. Caranya yaitu dengan melumatkan pada bagian tubuh yang sakit.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini