Daripada Suplemen, Lebih Baik Sayur dan Buah

Diposting oleh Unknown on Jumat, 18 Mei 2012

Awas suplemen dan multivitamin yang berlebihan


Berbagai macam suplemen dan multivitamin marak dijual di pasaran. Namun, pakar gizi menyarankan, sebaiknya Anda berhati-hati dalam mengonsumsinya. Agar lebih aman, mereka merekomendasikan agar Anda tak terlalu banyak mengonsumsi zat-zat buatan itu. Mengonsumsi suplemen atau multivitamin secara berlebihan kemungkinan besar malah bakal mengakibatkan efek samping, misalnya ketergantungan. Fransiska A Sastradidjaya, pakar gizi Universitas Islam Negeri, Ciputat, Jakarta, lebih menyarankan Anda untuk mendapatkan asupan vitamin secara alami lewat konsumsi buah dan sayur. Anda boleh ketahui bahwa, kandungan vitamin dalam sayur dan buah sudah cukup lengkap. Selain itu, sayur dan buah juga mengandung unsur-unsur lain, seperti mineral, serat, protein zat besi, juga beberapa lainnya.
Contohnya pada Buah pisang, Setiap 100 gram pisang mengandung energi sekitar 136 kalori. Pisang juga kaya mineral, seperti kalium, magnesium, fosfor, dan kalsium. Kemudian juga mengadung vitamin C, B kompleks, B6, dan serotonin yang membantu kelancaran fungsi otak. Adapun untuk sayuran contohnya kangkung. Sayur ini mengandung vitamin A, B1, dan C. Selain itu juga protein, kalsium, zat besi. Sayur ini juga banyak manfaatnya, seperti menjadi antiracun, antiradang. Kita tidak perlu mengonsumsinya terlalu banyak. Menyantapnya tiga kali sehari bersamaan dengan jadwal makan sudah cukup.
Berhenti bergantungan pada Suplemen
Sebagian orang meyakini vitamin atau suplemen sebagai pengganti makanan. Akibatnya, mereka merasa tak perlu mengonsumsi terlalu banyak makanan. Ini pemahaman yang salah karena bisa merusak keseimbangan sistem tubuh kita. Suplemen yang dijual bebas di pasaran sebenarnya tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Yang terjadi bisa kelebihan atau kekurangan. Ini karena suplemen seperti itu tidak bisa diresepkan oleh dokter sehingga takarannya tak terkontrol. Salah satu prinsip diet seimbang adalah mengatur asupan karbohidrat, lemak, serta protein secara saksama dalam sehari. Artinya, harus ada variasi bahan makanan. Apabila syarat ini terpenuhi, suplemen vitamin dan mineral tak perlu dikonsumsi. Sebab, kebutuhan nutrisi sudah dapat dipenuhi dari asupan makanan yang lengkap dan variatif. Tetapi sebaiknya anda di sarankan  berkonsultasi pada dokter.
Suplemen yang harus diwaspadi
Pemakaian suplemen di bawah ini sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter. Sebab, sebenarnya kita sudah mendapat asupan yang cukup dari makanan sehari-hari.
- Asam folat
Senyawa ini dipercaya dapat membantu pembentukan otak janin dan mencegah cacat pada janin. Namun, studi yang dilakukan para peneliti di Amerika Serikat pada tahun 2007 menyebutkan bahwa asupan suplemen folat lebih dari 1 mg per hari  dapat meningkatkan risiko kanker usus. Jika kita sudah punya anak dan tak ingin menambah lagi, dianjurkan mengasup 400 mikrogram asam folat. Kita bisa mendapatnya dari sumber alami, seperti biji-bijian dan gandum.
- Vitamin E
Penelitian yang dilakukan pada 2008 di AS menyebutkan bahwa vitamin E dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, terutama pada wanita perokok. Selain itu, beberapa jenis obat juga tidak boleh dikonsumsi bersama-sama dengan vitamin ini. Jadi, konsultasikan dulu dengan dokter.
- Beta karoten
Beberapa penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen karotena B dapat meningkatkan risiko kanker dan gangguan hati.
Cara membeli suplemen
Menurut situs Supplementwatch, sebagian produk suplemen mempunyai kadar ingredient utama lebih rendah dari yang tercantum. Agar kantong Anda terhindar dari kebocoran karena salah membeli suplemen, coba simak panduan berikut.
- Periksa segel
Segel menandakan bahwa produk suplemen sudah melewati pengujian kualitas dari lembaga berwenang. Jika di Indonesia pengujian dilakukan lembaga pemerintah seperti BPOM, di negara maju pengontrolan dilakukan lembaga independen.
- Pilih nutrien yang mudah diserap
Tak semua nutrien akan diserap tubuh dengan mudah. Misalnya molekul anorganik seperti oxides hanya diserap sebagian. Sebaliknya, molekul organik citrates akan diserap secara penuh.
- Hindari filler yang sulit larut
Saat diproduksi tablet dibentuk terlalu padat sehingga perut perlu waktu lebih dari 45 menit untuk memecahnya. Ini akan mengakibatkan bahan aktif melewati tubuh dengan sebagian atau seluruhnya tak bisa dipakai. Untuk menghindarinya, pilih suplemen cair atau kapsul lunak dari gelatin atau selulosa yang bisa dicerna cepat.
Suplementasi selenium harus dipertanyakan
Penggunaan suplemen kesehatan di era modern seperti ini memang sudah bagian dari gaya hidup dalam upaya menangkal kemungkinan tertular berbagai jenis penyakit. Suplemen antioksidan biasanya menjadi pilihan karena banyak yang berpendapat bahwa dengan mengkonsumsi antioksidan, maka proses penuaan dapat dihambat walaupun umur tidak dapat diperpanjang. Bukti-bukti ilmiah juga menunjukkan bahwa antioksidan berkhasiat mencegah timbulnya berbagai penyakit.Beberapa macam mineral esensial seperti seng, tembaga atau selenium  telah terbukti mempunyai khasiat sebagai antioksidan atau meningkatkan aktivitas antioksidan suatu zat tertentu. Oleh karena itu, mengonsumsi bahan-bahan pangan sumber mineral tersebut sangat penting dalam pola makan sehari-hari. Selain ada yang memilih sumber alami, ada pula yang lebih suka untuk mengonsumsinya dalam bentuk suplemen tablet mineral atau bukan dari makanan alami.
Meski selenium termasuk salah satu elemen penting dalam diet, kini telah muncul kecenderungan bahwa manusia kehilangan kebutuhan akan selenium yang biasa terkandung dalam protein dan diangkut melalui plasma darah.  Kebutuhan ini, kata para ahli, mulai menurun ketika nenak moyang manusia meninggalkan laut dan berevolusi menjadi mamalia. Beberapa elemen dasar yag diperlukan adalah mikronutrien penting untuk manusia dan binatang.  Tetapi mengapa sejumlah organisme menggunaan sejenis mineral tertentu hingga lebih luas dari pada yang lainnya justru tidak dipahami. Kami telah menemukan bahwa perubahan evolusioner dari ikan menjadi mamalia diikuti dengan berkurangnya penggunaan protein yang mengandung selenium. Selenoprotein pada vertebrta, terang peneliti,  telah berubah atau mengalami rekonstruksi berdasarkan riset ini  yakni: 19 pada mamalia, 4 pada ikan, 1 pada burung dan 2 pada amfibi.
Beberapa kelainan atau penyakit pada manusia juga dikaitkan dengan kekurangan  selenium seperti penyakit Keshan Disease.  Yaitu sejenis penyakit dimana penderita mengalami gangguan pada otot jantung, yang mengakibatkan penurunan fungsi jantung sebagai akibat pembengkakan jantung. Penyakit ini banyak ditemukan pada Propinsi Keshan di negara Cina. Penyakit ini berkembang pesat di propinsi tersebut diakibatkan karena tanah di daerah tersebut kandungan seleniumnya rendah. Selain itu ada pula Myxedermatous Endemic Cretinism, sejenis  penyakit mongolism yang dikaitan dengan defisiensi selenium dan iodine dan ditemukan di Afrika. Pertanyaan seputar penggunaan suplemen secara luas elemen penting ini hingga jumlah mksimum protein yang dikandungnya.  Suplemen telah banyak  digunakan tanpa mengetahui kelompok populasi mana yang akan memperoleh manfaatnya.

sumber :http://setengahbaya.info

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini