Home
»
Agama Islam
» Dahsyatnya Padang Mahsyar
Diposting oleh
Unknown on Rabu, 26 September 2012
Asy-Syaikh
Shalih Al-Fauzan mengatakan: “Allah akan mengumpulkan seluruh manusia
setelah mereka bangkit dari kuburnya. Mereka berjalan menuju mahsyar,
sebuah tempat di mana Allah l akan kumpulkan makhluk yang pertama
hingga yang terakhir. Mahsyar adalah sebuah tempat yang rata. Tidak ada
tempat yang tinggi, tidak pula ada gunung maupun bukit. Tempat yang
rata, semua makhluk akan berkumpul di sana.” (Syarh Lum’atul I’tiqad,
hal. 201)
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa’d z, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Umat
manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah medan yang
luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang bersih.” Sahl
z dan selainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda (tempat keberadaan)
bagi seorangpun.” (HR. Al-Bukhari no. 6521 dan Muslim no. 790)
Matahari didekatkan kepada makhluk
Matahari
diakan didekatkan terhadap kepala makhluk, sehingga semakin
memberatkan dan menakutkan mereka. Itulah di antara peristiwa yang amat
dahsyat di padang mahsyar. Maka, keluarlah keringat mereka yang akan
menyiksa pemiliknya sesuai dosa-dosa mereka ketika hidup di dunia.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam:
“Pada
hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga
tinggal sejauh satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata:
“Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah
ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata.”–
Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda: “Maka manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya).[1]
Maka, di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya.
Ada yang sampai kedua betisnya. Adapula yang sampai pinggangnya. Ada
juga yang keringatnya sungguh-sungguh menyiksanya.” –Perawi berkata:
“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam menunjuk dengan tangannya ke
mulutnya.” (HR. Muslim no. 2864)
Juga hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Sesungguhnya
keringat manusia itu pada hari kiamat akan membanjiri bumi selebar
tujuhpuluh depa, dan sungguh akan membanjiri sampai setinggi mulut atau
telinga mereka.” –Tsaur, salah seorang perawi ragu mana lafadz yang tepat– (HR. Muslim)
Seandainya
ada yang bertanya, kalau di dunia maka bila matahari mendekat sedikit
saja dari garis edarnya, wajarnya bumi akan terbakar. Maka, bagaimana
mungkin hal ini akan terjadi dengan jarak sedemikian dekat namun tidak
membakar makhluk?
Jawabannya, kata Asy-Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin t, manusia akan dibangkitkan lalu digiring ke padang
mahsyar pada hari kiamat bukan dengan kekuatan yang ada pada mereka
ketika hidup di dunia. Bahkan mereka lebih kuat dan lebih mampu. Bila
manusia sekarang ini berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari,
tidak berteduh, tidak makan dan tidak minum, mereka tidak mungkin mampu
melakukannya. Mereka akan binasa. Namun pada hari kiamat, mereka mampu
bediri selama 50 tahun tanpa makan dan minum ataupun berteduh, kecuali
beberapa golongan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala naungi. Mereka mampu
menyaksikan kegerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan
penghuni neraka yang disiksa, mereka tidak binasa karenanya.
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain…” (An-Nisa’: 56) [Syarh Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135]
Oleh
karena itulah, Rasulullah memberikan contoh kepdaa umatnya untuk
senantiasa meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari
berbagai kesempitan dan kengerian yang akan terjadi pada hari kiamat.
Sebagaimana dalam hadits Aisyah ra:
“Adalah
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam senantiasa meminta perlindungan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari kesempitan-kesempitan di mahsyar
pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Golongan yang akan mendapatkan naungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dengan rahmat dan keutamaan-Nya akan memberikan
naungan kepada sebagian hamba-Nya, pada hari yang sangat panas. Tidak
ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya, yaitu di padang mahsyar
tatkala mereka menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Beberapa
golongan yang akan mendapatkan naungan-Nya, yaitu naungan Arsy-Nya,
adalah sebagaimana yang Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam sebutkan
dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah z. Beliau Shalallahu
‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Ada
tujuh golongan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menaungi mereka di
bawah naungan Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali
naungan Arsy-Nya. Mereka adalah (1) imam (pemimpin) yang adil, (2)
pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Rabbnya, (3) orang yang
hatinya terkait di masjid, (4) orang yang saling mencintai karena
Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang lelaki
yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi
cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, (6)
orang yang bersedekah namuan merahasiakannya, sampai-sampai tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan
(7) orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga berlinang
air matanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menaungi mereka dalam naungan Arsy-Nya….” (HR. Sa’id bin Manshur, dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 2/144, juga oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’)
Maka,
riwayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud naungan-Nya adalah naungan
Arsy-Nya, bukan naungan Dzat-Nya, karena hal ini tidak sesuai dengan
keagungan dan kemuliaan-Nya.
Golongan lain yang juga akan mendapatkan naungan Arsy-Nya adalah:
“Barangsiapa
yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan (membayar
hutang) atau membebaskan (hutang tersebut) darinya, niscaya Allah l
akan menaunginya dalam Arsy-Nya.” (HR. Muslim no. 3006)
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita semua termasuk golongan mereka.
[1] Sebagaimana dalam riwayat Al-Imam Ahmad dan Ath-Thabarani dari Abu Umamah , Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Mereka berkeringat padanya sesuai kadar dosa-dosa mereka.
Sumber
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini