REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN---Farhan Mujahid, salah
seorang tersangka teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88
di Solo, Jawa Tengah, pernah bersekolah di SD 002 Muhammadiyah, Desa
Liang Bunyu, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan.
Kepala Desa Liang Bunyu, Mansyur, di Sebatik, Ahad (2/9) malam
membenarkan bahwa korban (Farhan Mujahid) tinggal bersama orangtuanya di
Liang Bunyu pada 2000 dan sempat mengenyam pendidikan di sekolah
tersebut.
Mansyur yang belum menjabat kepala desa saat itu, menceritakan,
Farhan pertama kali datang di Liang Bunyu masih berumur sembilan tahun
yang mengikuti ayah tirinya bernama Abdullah Umar.
Ia mengaku tidak mengetahui secara detail soal keseharian Farhan.
Namun menurutnya, Farhan tinggal bersama ibu kandungnya bernama Ida yang
merupakan istri kedua Ustad Abdullah Umar.
"Setahu saya Farhan itu adalah akan kandung dari istri kedua Ustad
Abdullah Umar. Jadi dia (Farhan) adalah anak tiri dari Ustad Abdullah,"
jelasnya.
Guru Farhan bernama Marhani yang sempat ditemui, di Liang Bunyu
Minggu malam membenarkan bahwa Farhan yang menjadi korban penembakan Tim
Densus 88 anti teror pada Jumat (31/8) lalu adalah mantan muridnya di
SD 041 Muhammadiyah Liang Bunyu yang sekarang berubah nama menjadi SD
002 Muhammadiyah Liang Bunyu.
Menurut Marhani, Farhan masuk sekolah tahun 2000 dikelas II dan
berhasil menamatkan sekolahnya di sekolah itu juga tahun 2005 silam. Dan
pada saat itu yang menjadi kepala sekolah adalah Ustad Abdullah Umar
yang merupakan ayah tirinya. "Farhan masuk di sekolah ini di kelas II
sampai tamat tahun 2005," ujar Marhani, guru matematika Farhan.
Setelah tamat sekolah, Marhani mengatakan meninggalkan Liang Bunyu
dan pindah bersama orangtuanya Abdullah Umar ke Jakarta untuk
melanjutkan pendidikannya di Pesatren Ngruki.
Nasruddin juga mengakui Farhan Mujahid, anggota teroris yang menjadi
korban penembakan tim Densus 88 di Solo adalah teman sekelasnya di SD
041 Muhammadiyah Liang Bunyu sejak kelas II sampai kelas V dulu.
Setelah itu, ia mengatakan tidak mengetahui lagi keberadaannya karena
pada saat dirinya naik kelas V pindah sekolah ke Samarinda. "Saya
memang satu kelas sama dia (Farhan Mujahid) dari kelas II sampai kelas
V," katanya.



{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini