Kanker bukan cuma penyakit orang dewasa saja, melainkan juga bisa
menyerang anak-anak meski memang jumlahnya tidak terlalu banyak. Meski
semua bagian tubuh bisa kena kanker, ada jenis kanker yang memang lebih
sering ditemukan pada anak.
"Kanker anak cuma 2-4 persen dari seluruh kasus kanker pada manusia.
Tapi kanker menyebabkan 10 persen kematian pada anak," kata dr Mururul
Aisyi, SpA dari Staf Medik Fungsional Hematologi-Onkologi Anak RS Kanker
Dharmais dalam penyuluhan kanker anak di Jakarta Barat, Selasa
(20/12/2011).
Seperti disampaikan oleh dr Mururul, berikut ini 5 jenis kanker yang paling sering ditemukan pada anak.
1. Leukemia (kanker darah)
Dibanding jenis kanker lainnya, leukemia atau kanker darah putih
merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak-anak.
Berdasarkan perkembangan penyakitnya, leukemia akut lebih banyak
menyerang anak-anak dibandingkan leukemia kronis.
Gejala yang perlu diwaspadai pada leukemia adalah pucat atau lesu, demam
tanpa sebab yang jelas serta perdarahan baik berupa mimisan maupun
bintik-bintik merah di kulit seperti pada demam berdarah. Jika menemukan
tanda-tanda tersebut, segera ajak anak periksa darah ke puskesmas atau
rumah sakit.
Jika terlambat mendapatkan pengobatan, sel-sel kanker bisa menyebar ke
hati dan ginjal sehingga perut anak tampak membesar. Persebaran sel
kanker pada leukemia juga bisa mencapai tulang, gusi dan bahkan buah
zakar pada anak laki-laki.
2. Retinoblastoma (kanker mata)
Jenis kanker yang menyerang mata ini umumnya terjadi pada bayi hingga
usia 5 tahun, paling banyak di usia 2-3 tahun. Sama seperti leukemia, retinoblastoma atau kanker mata ini juga bisa menyebar hingga tulang, sumsum tulang belakang maupun sistem saraf pusat.
Gejala yang sering muncul pada stadium awal kanker mata adalah sindrom mata kucing (white pupil), juling (strabismus), dan peradangan jaringan mata (cellulitis). Bola mata yang tampak menonjol (bupthalmos) menunjukkan bahwa kanker sudah berada pada stadium lanjut.
3. Osteosarkoma (kanker tulang)
Kanker tulang atau osteosarkoma sering terjadi pada usia menjelang
remaja atau di atas 10 tahun, paling sering ditemukan pada usia 15-19
tahun. Jika dipilah berdasarkan jenis kelaminnya, anak laki-laki
cenderung lebih berisiko mengalami kanker ini dibandingkan perempuan.
Gejala awal kanker tulang hampir mirip seperti rematik pada orang
dewasa, yakni nyeri yang hebat dan tidak hilang-hilang (persisten)
terutama di waktu malam. Bedanya, nyeri tersebut berasal dari tulang
terutama lengan atas atau paha atas, bukan dari sendi seperti halnya
rematik.
Selain itu, tulang yang sudah terserang kanker akan menjadi rapuh
sehingga mudah sekali mengalami patah tulang. Agar kanker tulang tidak
menyebar, untuk saat ini belum tersedia pilihan lain kecuali amputasi
pada bagian yang sudah digerogoti kanker.
4. Neuroblastoma (kanker saraf)
Kanker yang menyerang jaringan saraf simpatis ini mendominasi 10 persen
dari seluruh kasus kanker pada anak. Kebanyakan ditemukkan pada bayi
baru lahir hingga usia 4 tahun, dengan perbandingan kasus pada anak
laki-laki 1,2 kali lebih banyak daripada anak perempuan.
Ciri-ciri yang menandakan gejala awal neuroblastoma antara lain benjolan
di perut serta perdarahan pada mata. Perdarahan pada amata akan memberi
warna kebiruan di sekutar kantong mata, sehingga disebut sebagai
sindrom mata rakun (racoon's eye syndrome).
5. Limfoma Malignum
Kanker yang menyerang jaringan limfoid ini paling sering ditemukan pada
anak usia 7-10 tahun. Anak laki-laki cenderung lebih rentan dibanding
anak perempuan untuk terkena jenis kanker ini, dengan perbandingan
antara 2,5 berbanding 1.
Ciri-ciri awalnya adalah benjolan sebesar 2 cm atau lebih di sekitar
leher, ketiak dan pangkal paha tanpa disertai nyeri. Benjolan itu sering
mendesak rongga dada sehingga menyebabkan penderitanya mengalami sesak
napas.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini