TEH
yang kita konsumsi merupakan hasil olahan pucuk daun teh dan dedaunan
yang masih muda. Teh yang bernama Latin Camellia sinensis umumnya tumbuh
di daerah subtropis. Dataran Cina disebut-sebut sebagai negeri asal
tanaman ini. Konon, di negeri itu, teh sudah dikonsumsi sejak tahun 2700
SM.
Diperkirakan
hingga sekarang, setelah dilakukan berbagai proses penyilangan tanaman
teh, sudah dihasilkan 1500 jenis teh di seluruh pelosok dunia. Dahulu
yang dikenal hanya teh Cina, kini populer juga teh Jepang, teh
Indonesia, teh India dan sekitarnya, juga teh Afrika. Secara lebih
spesifik, sebenarnya teh digolongkan menjadi dua kategori, yaitu teh
hitam yang diolah melalui proses fermentasi serta teh hijau tanpa
melalui proses fermentasi.
BERAGAM KHASIAT TEH
DIPERKIRAKAN,
teh mengandung setidaknya 450 senyawa organik yang bermanfaat bagi
tubuh. “Yang perlu diingat, fungsi teh bukanlah untuk mengobati penyakit
tapi sekadar mencegah,” kata Winarto.
Hasil
penelitian yang disebarkan beberapa media massa mengatakan, teh
mengandung senyawa utama yaitu polifenol, vitamin B kompleks, C, E, dan
K, serta unsur mineral seperti fluor, mangan dan potasium. Selain itu,
dikabarkan kandungan vitamin B dalam teh 10 kali lebih besar ketimbang
dalam sayuran. Teh juga dianggap mengandung vitamin C yang lebih tinggi
dibandingkan jeruk, tomat ataupun apel. Apa betul begitu? “Saya kurang
tahu pasti mengenai perbandingan seperti itu. Yang jelas, banyak sekali
zat dalam teh yang bermanfaat.”
1. Menghambat pembentukan dan penumpukan kolesterol.
Zat
Catechin dalam teh dinilai mampu mencegah atau mengurangi pembentukkan
kolestrol dalam darah. Selain itu, zat ini membantu pembuangan
kolesterol lewat feses.
2. Mencegah tekanan darah tinggi.
Zat
Epigallocatechin dan Epicatechin gallat dianggap mampu mencegah atau
mengontrol tekanan darah. Cara kerjanya yaitu dengan menghambat produksi
enzim yang dapat memacu tekanan darah.
3. Mencegah penyakit jantung.
Zat flavonoid dan mangan yang terkandung dalam teh dapat mencegah serangan radikal bebas yang bisa menyebabkan serangan jantung.
4. Mengendalikan kadar gula dalam darah.
Kabar gembira buat penderita diabetes. Mangan dan polifenol juga membantu proses pembentukan energi menjadi lancar sehingga dapat menjaga atau mengendalikan kadar gula dalam darah.
Kabar gembira buat penderita diabetes. Mangan dan polifenol juga membantu proses pembentukan energi menjadi lancar sehingga dapat menjaga atau mengendalikan kadar gula dalam darah.
5. Mencegah kanker.
Catechin,
polifenol, dan flavonoid menghambat mutasi pada sel tubuh dan
menetralkan radikal bebas penyebab kanker lambung, paru-paru, kulit,
usus, hati, payudara dan sebagainya.
6. Merawat Gigi.
Fluor
dan folifenol dalam teh membantu mencegah pelubangan pada gigi
(karies), memperkuat gigi, menghambat bakteri dalam mulut, dan mencegah
plak gigi.
7. Menghindari keracunan.
Catechin adalah zat yang bersifat detoksifikasi. Ia membantu menetralkan racun atau menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan orang keracunan, entah itu akibat makanan maupun logam berat.
Catechin adalah zat yang bersifat detoksifikasi. Ia membantu menetralkan racun atau menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan orang keracunan, entah itu akibat makanan maupun logam berat.
8. Melangsingkan badan.
Kandungan
serat pada teh menyebabkan sistem pencernaan dalam tubuh berlangsung
secara tidak berlarut-larut. Akibatnya, karbohidrat yang berhasil
diserap tubuh menjadi lebih sedikit yang akhirnya membantu upaya
mengurangi bobot tubuh.
9. Meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin
C dan E dalam teh memperkuat daya tahan tubuh. Selain itu, kandungan
teaninnya menyegarkan tubuh dan pikiran karena merangsang sistem saraf
sehingga aliran oksigen lebih lancar. Alhasil, tubuh terasa relaks dan
nyaman. Zat alkaloid dapat berperan dalam meringankan migren. Serat di
dalamnya juga dapat mengatasi diare.
10. Memperlambat penuaan
Teh
mengandung senyawa polifenol dan antioksidan yang berfungsi
memperlambat penuaan dini. Kandungan antioksidan menyebabkan umur hidup
sel tubuh menjadi lebih panjang dan regenerasi sel berlangsung lebih
lancar. Membasuh teh “basi” ke bagian muka juga konon dapat membuat
kulit halus, cerah, dan menyembuhkan luka jerawat. Jika diulas ke rambut
juga bisa mencegah uban.
11. Mencegah perdarahan
Kandungan vitamin K yang cukup tinggi pada teh berfungsi dalam pembekuan darah sehingga dapat mencegah pendarahan. Jika terjatuh, luka bisa dibersihkan dengan air teh yang pekat dan hangat.
Kandungan vitamin K yang cukup tinggi pada teh berfungsi dalam pembekuan darah sehingga dapat mencegah pendarahan. Jika terjatuh, luka bisa dibersihkan dengan air teh yang pekat dan hangat.
{ 1 komentar... read them below or add one }
trims Artikelnya gan. bisa mulai rubah pola hidup sehat ya...
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini