Liputan6.com, London: Bermain cilukba
menjadi pilihan orangtua saat bermain dengan anaknya. Sebuah penelitian
mengungkapkan, ternyata anak-anak berpikir mereka tidak terlihat saat
sedang bermain cilukba.
Para peneliti mencari jawaban yang ilmiah
untuk mengetahui alasan anak-anak berpikir mereka tidak terlihat.
Anak-anak berpikir mereka benar-benar menghilang ketika mereka menutup
mata mereka ketika bermain cilukba.
Penelitian yang dipimpin James
Russel di Universitas Cambridge melakukan penelitian dengan cara yang
aneh dengan membagi anak-anak kelompok tiga tahun dan empat tahun.
Mata
anak-anak ditutupi dengan masker penutup mata, kemudian mereka
ditanyakan apakah mereka masih bisa dilihat peneliti. Kebanyakan
anak-anak yang menjawab "tidak".
Banyak anak-anak yang percaya
bahwa para peneliti tidak bisa melihat orang dewasa yang menggunakan
masker mata. Temuan ini mengarahkan ke kesimpulan bahwa kebanyakan
anak-anak kecil percaya bahwa orang yang mengenakan penutup mata
mengaburkan penglihatan orang lain juga.
Seperti dikutip laman Dailymail,
Senin (29/10), para peneliti kemudian mencoba membedakan apa sebenarnya
yang membuat perasaan tidak bisa terlihat. Apakah itu karena tidak bisa
melihat atau hanya karena orang lain tidak bisa melihat mata mereka.
Anak-anak
diberikan sepasang kaca mata cermin sehingga mereka bisa melihat meski
berkacamata, sementara tidak ada yang bisa melihat mata mereka.
Sayangnya
hanya 7 dari 37 anak-anak yang berpartisipasi yang masih bisa mengerti
bahwa ketika mereka masih bisa melihat, tidak ada yang bisa melihat mata
mereka.
Tapi mereka yang tidak mengerti konsep, enam orang
meyakini bahwa mereka tidak akan terlihat ketika peneliti tidak bisa
melihat mata mereka, meskipun mereka masih bisa melihat.
Meskipun
ketika anak-anak diminta menjelaskan bagaimana mereka bisa tidak
terlihat dengan menyembunyikan mata mereka, kebanyakan mengetahui bahwa
tubuh mereka masih bisa terlihat, yang menunjukkan anak-anak mengetahui
perbedaan tubuh mereka dan diri mereka yang terhubung dengan mata
mereka.
Untuk menguji teori bahwa anak-anak percaya mereka bisa
terlihat hanya dengan mata mereka, peneliti melihat langsung
masing-masing anak ketika meminta mereka untuk mengalihkan mata mereka.
Sebagian
besar anak-anak merasa bahwa mereka tidak bisa terlihat selama mata
mereka tidak melihat ke orang lain, ini memberikan dukungan kepada
ideologi mata yang menjadi jendela jiwa.(MEL)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini