Liputan6.com, Jakarta:
Orang dewasa biasanya tertawa karena sesuatu yang lucu. Lantas
bagaimana dengan bayi Sebuah penelitian mencoba mengungkapkan apa yang
membuat bayi tertawa.
Pada penelitian yang dilakukan Dr Caspar
Addyman, yang diluncurkan Agustus lalu agak sedikit lebih kompleks. Ia
meneliti anak-anak yang berusia antara 2 bulan hingga 2 tahun. Meski
datanya belum dirinci secara detail, penelitian itu telah melihat
kecenderungan yang membuat bayi tertawa. Bayi menganggap ayahnya adalah
orang yang paling lucu.
"Tersenyum dan tertawa adalah indeks dari
pemahaman kita tentang dunia. Orang dewasa menertawakan sesuatu ketika
mereka merasa terkejut atau tidak biasa, itu sama persis dengan bayi,"
kata Addyman kepada Independen seperti dilansir laman Zeenews.
Penelitian ini dilakukan di Babylab HQ, di Centre for Brain and Cognitive Development, Birkbeck, University of London.
Selama
dua bulan terakhir, Dr Addyman telah mengamati humor untuk bayi.
Baginya, pengukuran tawa hanyalah alat dalam pemahaman kita tentang
bagaimana bayi belajar.
"Mencari tahu apa yang membuat bayi
tertawa mengajarkan kita lebih umum tentang bagaimana manusia memahami
dan menanggapi dunia," katanya, Sabtu (27/10).
Ia juga menggunakan
teknologi seperti melacak mata dengan menggunakan lampu inframerah yang
terpasang di komputer yang menangkap refleksi kornea, dengan merekam
apa yang dilihat bayi. Serta electroencephalography, yang mengukur
aktivitas otak, menunjukkan kapan dan di mana informasi di dalam otak
diproses.
Tapi, Dr Addyman mengatakan, ada satu hal yang tidak
bisa dilakukan di laboratorium, yakni membuat bayi tertawa sesuai
permintaan. Alhasil, ia meluncurkan studi secara online, yang
memungkinkan orangtua untuk memasukkan tawa anak-anak mereka dan Dr
Addyman merekam hasilnya seperti merela bermain dalam kehidupan nyata.
Leslie
Tucker, dari Centre for Brain and Cognitive Development, mengatakan,
penelitian Dr Addyman mewakili pengumpulan informasi masa depan. Mereka
melihat beberapa kecenderungan yang membuat bayi tertawa.
"Sejauh
ini, kami telah menemukan bahwa ayah tampaknya menjadi orang yang paling
lucu, dengan ibu di peringkat kedua. Cilukba menjadi permainan lucu
tapi menggelitik, suara lucu, dan bermain mulut (blowing raspberries)
juga yang termasuk membangkitkan (tertawa)," ungkapnya.
Dr Addyman
juga menambahkan beberapa catatan bahwa kita dapat menghilangkan mitos
bahwa senyum bayi yang terlalu dini hanya karena angin.
"Banyak
senyum dan tertawa terjadi dalam empat bulan pertama, jauh lebih awal
dari klaim teori tradisional. Bayi pertama kali tersenyum sering dilihat
saat usia 1 hingga 3 bulan, dengan senyuman sosial (kepada sesorang),
tak lama setelah itu antara dua hingga empat bulan berikutnya mereka
tertawa, pada 3 hingga 6 bulan," jelasnya.(MEL)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini