Kunyit dikenal dengan nama latin Curcuma Domestica, yang merupakan tanaman obat asli dari Asia Tenggara yang tumbuh baik di Indonesia. Kandungan zat pewarna kuning (curcumin) banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Ayurvedic India sebagai pengobatan untuk berbagai gangguan, termasuk sakit kepala dan migrain.
Migrain umumnya terjadi ketika saraf di otak meradang, menyebabkan perubahan dalam aliran darah. Curcumin telah banyak digunakan sebagai obat tradisional beberapa kondisi yang disebabkan oleh perubahan inflamasi (peradangan), termasuk radang sendi, fibromyalgia, uveitis, sakit kepala dan migrain.
Meski belum ada data yang menunjukkan kunyit efektif mengobati migrain, namun sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam Rheumatology menujukkan bahwa curcumin pada kunyit dapat menekan peradangan dengan menghambat cyclooxygenase-2 dan mencegah produksi prostaglandin, seperti dilansir Livestrong, Senin (15/8/2011).
Penderita migrain kadang mengalami peringatan tanda-tanda migrain bahkan sebelum sakit kepala dimulai. Peringatan ini disebut prodrom dan mungkin melibatkan perubahan pada kebiasaan buang air besar, kekakuan leher, perubahan mood atau perasaan depresi. Prodrom dapat menjadi sinyal pada penderita migrain untuk segera mengonsumsi kunyit.
Situs Home Remedies merekomendasikan menambahkan satu sendok teh kunyit dengan segelas air dan diminum sebelum tidur. Curcumin murni juga bisa dibeli dalam bentuk bubuk dalam kapsul di toko kesehatan atau makanan, biasanya 400 hingga 500 mg curcumin dalam setiap kapsul.
Kunyit atau curcumin dianggap aman bila digunakan dalam jumlah kecil, menurut Medline Plus. Namun sebaiknya obat ini jangan dikonsumsi untuk ibu hamil dan menyusui karena dapat memperburuk masalah kandung empedu. Curcumin juga harus digunakan dengan hati-hati sebelum atau setelah operasi karena dapat memperlambat pembekuan darah.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini