Tanaman ini memiliki warna yang cantik, tetapi juga memiliki bau yang kurang sedap. Biasanya waktu saya masih kecil, sering kali bagian tengah bunga / putiknya bisa juga digunakan untuk bermain sebagai penunjuk jam. Saya baru mengetahui kalau tanaman ini memiliki banyak manfaat setelah membaca beberapa artikel. Ini ada kutipan artikel dari salah satu blog.
Tapak dara seperti yang kita kenal memiliki banyak khasiat dalam mengobati berbagai macam penyakit, dari yang ringan sampai yang berat. Tapak dara atau seperti orang jawa menyebutnya Kembang Sari Cina banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara juga biasanya tumbuh secara liar di daerah-daerah tropis. Tanaman ini sendiri dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan warna bunganya. Ada yang merah dan ada yang putih. Tanaman semak tegak ini mampu tumbuh hingga 100 cm. Adapun penyakit yang dapat diobati dengan tapak dara seperti : Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak. Kandungan kimia Tapak Dara sendiri terdiri dari berbagai macam zat kimia diantaranya seperti : Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.
Berikut adalah cara penggunaan atau pengolahan tapak dara sebagai obat tradisional.
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a. Bahan: 10 – 16 lembar daun tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
b. Bahan: 35 – 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 15 – 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap sore.
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
saat dan disaring
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
3. Leukimia
Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4. Asma dan bronkhitis
Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
5. Demam
Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
dan akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.
6. Radang Perut dan disentri
Bahan: 15 – 30 gram daun tapakdara kering
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
gula kelapa.
7. Kurang darah
Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
rumah semalam.
Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.
8. Tangan gemetar
Bahan: 4 – 7 lembar daun tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan: 1 genggam daun tapakdara
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
10. Luka bakar
Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
11. Luka baru
Bahan: 2 – 5 lembar daun tapakdara
Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.
Tapak dara seperti yang kita kenal memiliki banyak khasiat dalam mengobati berbagai macam penyakit, dari yang ringan sampai yang berat. Tapak dara atau seperti orang jawa menyebutnya Kembang Sari Cina banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara juga biasanya tumbuh secara liar di daerah-daerah tropis. Tanaman ini sendiri dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan warna bunganya. Ada yang merah dan ada yang putih. Tanaman semak tegak ini mampu tumbuh hingga 100 cm. Adapun penyakit yang dapat diobati dengan tapak dara seperti : Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak. Kandungan kimia Tapak Dara sendiri terdiri dari berbagai macam zat kimia diantaranya seperti : Dari akar, batang, daun hingga bunga Tapak dara mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.
Berikut adalah cara penggunaan atau pengolahan tapak dara sebagai obat tradisional.
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a. Bahan: 10 – 16 lembar daun tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
b. Bahan: 35 – 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 15 – 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap sore.
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
saat dan disaring
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
3. Leukimia
Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4. Asma dan bronkhitis
Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
5. Demam
Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
dan akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.
6. Radang Perut dan disentri
Bahan: 15 – 30 gram daun tapakdara kering
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
gula kelapa.
7. Kurang darah
Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
rumah semalam.
Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.
8. Tangan gemetar
Bahan: 4 – 7 lembar daun tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan: 1 genggam daun tapakdara
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
10. Luka bakar
Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
11. Luka baru
Bahan: 2 – 5 lembar daun tapakdara
Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini