DI Indonesia, kalau orang menyebut sawi, yang dimaksud adalah sawi hijau ( Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin ). Selain sawi hijau, ada juga sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan dan sawi sendok (pakcoy atau bokchoy) yang merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.
Sawi (brassica juncea) termasuk ke dalam famili Curciferae. Sawi merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Batang tanaman sawi pendek dan lebih langsing dari tanaman petsaai. Sawi mempunyai akar tunggang dengan banyak akar samping yang dangkal. Bunganya mirip petsai, tetapi rangkaian tandan lebih pendek. Ukuran kuntum bunganya lebih kecil dengan warna kuning pucat spesifik. Bijinya berukuran kecil dan berwarna hitam kecokelatan serta terdapat dalam kedua sisi dinding sekat polong yang gemuk.
Sawi hijau diketahui banyak mengandung serat, vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat besi, dan protein. Dengan kandungan tersebut, sawi hijau berkhasiat untuk mencegah kanker, hipertensi, penyakit jantung, membantu kesehatan sistem pencernaan, mencegah dan mengobati penyakit pelagra, serta menghindarkan ibu hamil dari anemia.
“Sawi merupakan salah satu sayuran yang paling bergizi, memiliki lebih banyak vitamin A, karoten, vitamin K, dan flavonoid. Anti-oksidan dari buah-buahan dan sayuran umumnya banyak dikonsumsi,” jelas Devon Lee Bsc, Nutrsionist SlimGourtmet.
Menurut wanita berambut panjang ini, sawi mengandung serat yang tinggi yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol, membantu mengatasi wasir, sembelit, serta penyakit kanker usus besar. Sawi mengandung vitamin K yang sangat tinggi. Vitamin K telah terbukti memiliki peran potensial dalam fungsi pertumbuhan tulang dengan mempromosikan aktivitas osteo-trofik.
“Sayur sawi yang mentah adalah sumber folic acid yang sangat baik, vitamin yang larut air ini memiliki peran penting dalam sintesis DNA dan ketika diberikan sebelum dan awal kehamilan membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi,” katanya.
Sawi merupakan sumber yang kaya antioksidan yang telah terbukti memiliki manfaat mengatasi kanker prostat, payudara, usus besar, dan kanker. Nilai vitamin C yang tinggi di dalam sayur sawi mentah adalah antioksidan alami yang menawarkan perlindungan terhadap radikal bebas dan infeksi virus seperti flu.
Untuk kandungan vitamin C, beberapa ahli mengatakan bahwa kadarnya hampir sama seperti jeruk. Ini sangat bagus untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit. Kadar vitamin A juga banyak. Malah daun sawi merupakan sumber vitamin A yang merupakan zat gizi penting untuk menjaga kulit dan penglihatan.
“Konsumsi sayur sawi yang rutin dapat mencegah arthritis, osteoporosis, anemia, dan diyakini dapat melindungi dari penyakit jantung, asma, usus besar, dan kanker prostat,” terangnya.
Sawi hijau juga bermanfaat terutama bagi wanita yang sadang mengalami menopause. Mereka memiliki kemampuan melindungi tubuh dari kanker payudara dan penyakit jantung. Kandungan tinggi nutrisi (seperti kalsium, asam folat, dan magnesium) juga mendukung kesehatan tulang.
“Seperti halnya dengan sayuran hijau lainnya, sawi dapat menjaga organ hati kita agar bebas dari racun, logam berat, dan lemak, yang membuat fungsi seluruh tubuh kita lebih efisien,” ungkapnya.
Namun, hindari sawi dengan bercak cokelat atau kuning karena tidak lagi segar. Mustard hijau bisa bertahan hingga 3 hari bila disimpan dalam kantong plastik di dalam kulkas. Yang mempunyai gangguan ginjal sebaiknya mengonsumsi sawi putih daripada sawi hijau karena mengandung oksalat yang berlebihan.
Orang dengan masalah ginjal atau kandungan empedu sebaiknya menghindari konsumsi sawi. Hal ini karena kadang-kadang, oksalat hadir dalam sayuran ini terkonsentrasi dan dapat mengkristal, menciptakan masalah kesehatan. Selain itu, oksalat juga mengganggu proses penyerapan kalsium dalam tubuh,” terangnya. Dan sebelum dikonsumsi, cuci daun sawi di dalam semangkuk air dingin secara berulang sampai tidak ada pasir atau kotoran di dalam air. Dan sebaiknya konsumsi sawi 2-3 kali seminggu sebanyak 1 – ½ cup.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini