Manfaat buah guava untuk kesehatan
sangat banyak sekali, dipikiran anda mungkin buahan liar ini tak begitu
banyak manfaatnya, tapi itu tampak dari luarnya saja, dibalik itu
khasiatnya sudah terbukti. Cara orang untuk mengkonsumsinya pun
berbeda-beda, ada yang membuatnya menjadi jus, ada yang langsung memakan
buahnya.
Jambu
biji (Psidium guajava Linn) sering disebut jambu klutuk, jambu batu,
jambu siki atau bahasa Inggrisnya guava adalah tanaman buah anggota
keluarga Myrtaceae dari genus Psidium. Kata psidium berasal dari bahasa
Latin yang artinya delima. Keluarga Myrtaceae mempunyai anggota
sekitar 100 spesies tumbuhan. Jambu biji berasal dari Meksiko atau
Brasil, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Tanaman ini
lalu menyebar secara alami lewat lautan ke Asia Tenggara (termasuk
Indonesia), Karibia dan beberapa wilayah Afrika. Kini jambu biji banyak
dibudidayakan di seluruh daerah tropis dan juga ditanam di beberapa
daerah subtropis untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.
Jambu
biji dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi.
Jambu biji sering ditanam di pekarangan ataupun di ladang-ladang. Pohon
jambu biji mempunyai banyak cabang, tingginya dapat mencapai 12 m.
Ukuran buahnya bervariasi dari yang berdiameter 2,5 cm hingga yang
lebih dari 10 cm.
Jenis
jambu biji yang dikenal antara lain adalah jambu biji manis, jambu
biji susu, jambu biji delima, jambu biji pipit, jambu biji perawas,
dan jambu biji sukun. Buah jambu biji umumnya memiliki aroma yang khas
seperti aroma kulit jeruk lemon tapi lembut. Jambu yang digemari oleh
masyarakat umumnya yang berdaging lunak dan tebal, rasanya manis,
berbiji sedikit dan buahnya besar.
Kandungan Buah Jambu Biji
Jambu biji sering dijuluki sebagai “superfruit” atau buah istimewa, yang kaya akan vitamin A dan C. Buah jambu biji mengandung senyawa saponin dan asam oleanolat dan tidak mengandung sodium.
Jambu biji sering dijuluki sebagai “superfruit” atau buah istimewa, yang kaya akan vitamin A dan C. Buah jambu biji mengandung senyawa saponin dan asam oleanolat dan tidak mengandung sodium.
Kandungan
vitamin C buah jambu biji sekitar 87 mg, dua kali lipat dari jeruk
manis (49 mg/100 g), lima kali lipat dari orange, serta delapan kali
lipat dari lemon (10,5 mg/100 g).
Sebutir
jambu biji kandungan vitamin C nya empat kali lipat lebih banyak dari
jumlah vitamin C dalam sebutir jeruk. ( > 200 mg per 100 g).
Jambu biji juga mengandung berbagai mineral, di antaranya adalah kalium, magnesium, dan zat besi.
Jambu
biji mengandung karotenoid dan polifenol– suatu antioksidan pigmen
penting- dan menjadikannya sebagai buah yang kandungan antioksidan
relatif tinggi di antara berbagai jenis buah. Jambu biji merah atau
oranye memiliki antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan yang
berwarna hijau kekuningan. Hampir semua buah jambu merah yang berwarna
cerah kaya akan likopen. Meski tampak berwarna kekuningan pada bagian
luar buah jambu biji lokal merah, namun daging buahnya sangat merah.
Vitamin
C dalam jambu biji yang merupakan sumber antioksidan kadarnya
terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan
tebal. Karenanya buah jambu biji sebaiknya dimakan dengan kulitnya.
Kandungan vitamin C nya mencapai puncaknya menjelang buah masak.
Menilik
kandungan vitamin C yang tinggi, jambu biji dapat dijadikan sebagai
sumber utama kebutuhan vitamin C tubuh. Konsumsi jambu biji sebanyak
90 gram setiap hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C
harian orang dewasa.
Jambu
biji kaya akan serat makanan, yaitu sekitar 5,6 gram per 100 gram
daging buah. Serat makanan dalam buah ini terutama berupa pektin (serat
larut air), sehingga jambu biji banyak digunakan untuk membuat permen,
sebagai pengawet, bahan untuk membuat gel, jeli, selai, marmalade dan
juga jus buah.
Tak
hanya di Indonesia, jus jambu biji juga sangat populer di berbagai
negara di dunia seperti di Kuba, Puerto Rico, Colombia, Meksiko, Mesir
dan Afrika Selatan.
Selain
kandungan fitonutrien, jambu biji juga mengandung fitokimia. Daunnya
mengandung minyak esensial dengan komponen utamanya berupa
alpha-pirene, beta-pinene, limonene, menthol, -terpenyl acetate,
longicycleye, caryophyllene, beta-bisabolene, beta – copanene,
farnesene, humulene, selinene, cardinene dan curcumene.
Tabel Kandungan Buah Jambu Biji
Kandungan Guava, per 100 g Bagian yang dapat dimakan | Kandungan |
Kalori | 36-50 |
Kadar Air | 77-86 g |
Serat Makanan | 2.8-5.5 g |
Protein | 0.9-1.0 g |
Lemak | 0.1-0.5 g |
Abu | 0.43-0.7 g |
Karbohidrat | 9.5-10 g |
Kalsium | 9.1–17 mg |
Fosfor | 17.8–30 mg |
Zat Besi | 0.30-0.70 mg |
Karoten (vitamin A) | 200-400 IU |
Ascorbic Acid (Vitamin C) | 200-400 mg |
Thiamin (Vitamin B 1 ) | 0.046 mg |
Riboflavin (Vitamin B 2 ) | 0.03-0.04 mg |
Niacin (Vitamin B 3 ) | 0.6-1.068 mg |
Pemanfaatan Jambu Biji sebagai Obat
Bagian
dari jambu biji yang sering digunakan untuk pengobatan adalah kulit
batang, daun, dan buahnya. Daun jambu biji kaya akan flavonoid,
terutama quercetin. Flavonoid inilah yang memiliki aktivitas
antibakteri sehingga sering digunakan untuk pengobatan diare. Kulit
batang jambu biji juga memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak dari
kedua bagian tanaman ini secara in vitro bersifat toksik terhadap
bakteri penyebab diare antara lain Salmonella, Shigella, Escherichia
coli, dan Clostridium.
Daun
jambu biji digunakan sebagai obat tradisional untuk diare dan sakit
perut sedangkan kulit kayunya selain berkhasiat sebagai antimikroba
juga bersifat astringent. Daun jambu biji atau kulit kayunya juga
digunakan sebagai obat tradisional diabetes mellitus. Di Trinidad teh
yang dibuat dari daun muda digunakan untuk mengobati diare, disentri
dan demam. Minyak esensial daun jambu biji secara in vitro juga
memperlihatkan aktivitas antikanker yang kuat.
Jambu
biji mengandung kalium sekitar 14 mg/100 gram buah. Kalium fungsinya
sangat banyak, diantaranya untuk mengatur irama denyut jantung,
kontraksi otot, metabolisme zat gizi, mengatur keseimbangan cairan pada
jaringan sel tubuh, serta dapat menurunkan tekanan darah.
Pektin,
serat larut air yang terkandung dalam jambu biji bermanfaat untuk
menurunkan kadar kolesterol. Pektin dapat mengikat kolesterol dan asam
empedu dalam tubuh, serta mengeluarkannya melalui tinja. Serat ini juga
berperan dalam menurunkan kadar gula darah, sehingga dapat membantu
mencegah diabetes melitus.
Serat
makanan dalam jambu biji bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit
degeneratif, seperti kanker kolon, divertikulosis, aterosklerosis,
penyakit jantung, dan hipertensi.
Menurut
Dr. James Cerda dengan makan jambu biji sebanyak 0,5 – 1 kg/hari
selama 4 minggu, risiko terkena penyakit jantung dapat berkurang
sebesar 16 %. Penelitian yang dilakukan di Singh Medical Hospital and
Research Center Morrabad, India menunjukkan jambu biji dapat menurunkan
kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta menurunkan tekanan
darah pasien hipertensi essensial.
Kandungan
lainnya adalah tanin, yang memberikan rasa sepat pada buah. Tanin
bermanfaat untuk mengobati gangguan pencernaan dan bersifat sebagai
antivirus.
Jambu
biji baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh
darah, mencegah kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap infeksi,
membantu penyembuhan luka, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan
pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi.
Nah, sudah tahu kan manfaat buah guava ini, manfaat kesehatan yang didapat dari buah guava ini pun tidak main-main. Jadi mari kita hidup sehat.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini