TEMPO.CO, Gaza City - Empat eksekutor bertopeng menembak mati enam pria yang dituding menjadi mata-mata Israel, di Gaza City, Selasa, 20 November 2012. Reporter Associated Press melaporkan, dia melihat orang mengerubuti jenazah-jenazah itu tak lama setelah mereka ditembak. Beberapa orang menginjak-injak dan meludahi jenazah-jenazah itu, sebelum diikat kemudian diseret dengan motor menyusuri jalanan diiringi teriakan, "Mata-mata! Mata-mata!"
Seorang saksi mata, Salim Mahmoud (18) bercerita, dia melihat sebuah mobil berhenti di perempatan, lalu empat orang bertopeng mendorong enam tersangka keluar. Dia mengatakan, keenam orang itu diperintahkan untuk berbaring menelungkup di jalan, dan ditembak.
Sayap militer Hamas, Izzedine al-Qassam, dalam sebuah surat yang ditulis tangan, mengaku sebagai pelaku pembunuhan tersebut. Menurut surat yang ditempelkan pada tiang listrik dekat lokasi eksekusi itu, keenam orang tersebut telah memberikan informasi mengenai para militan Palestina serta lokasi-lokasi penting di Gaza untuk dijadikan sasaran serangan rudal Israel.
Penangkapan dan eksekusi terhadap orang-orang yang diduga mata-mata ini terjadi pada hari ketujuh serangan Israel atas Gaza. Konflik bersenjata ini yang telah membunuh lebih dari 130 orang Palestina, militan dan sipill, serta lima orang Israel. Israel telah melakukan ratusan kali serangan udara, sementara militan Hamas juga terus menembakan roket menyasar kota-kota Israel.
Dalam menentukan target untuk serangan udaranya, Israel mengandalkan data dari pesawat mata-mata tanpa awak, juga informasi dari jaringan kaki tangan Shin Bet di Palestina. Shin Bet merupakan lembaga kontraspionase Israel.
Pejabat pertahanan Israel mengatakan, informan Palestina telah mereka rekrut sejak Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem pada perang 1967. Beberapa masuk dalam jaringan mata-mata Israel karena dijanjikan izin kerja dan uang, ada juga yang dipaksa.
Human Rights Watch dan beberapa kelompok hak asasi internasional mengutuk eksekusi tanpa pengadilan ini, termasuk Palestinian Center for Human Rights yang berkantor di Gaza City.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini