Asparagus biasanya sering kita temui di menu makanan yang ada di restoran. Sayuran bernama Latin Asparagus officinalis ini memang bukan sayuran asli Indonesia melainkan dari Eropa, Afrika Utara, dan Asia Barat. Makanya kita jarang menemui di semua tempat makan di sekitar kita, jadi harap maklum jika beberapa orang di Indonesia tidak mengenal tanaman ini. Dan tentu saja pasti ada yang belum mengetahui manfaat dan khasiat yang terkandung dalam sayuran ini.
Asparagus juga dikenal sebagai tanaman herbal yang memiliki tinggi 100-150cm, tidak memiliki bunga dan berupa kuncup. Asparagus umumnya berwarna hijau, meski ada yang berwarna hijau dan ungu pada daunya (Asparagus Ungu) tetapi asparagus ada jenis lain yang berwarna putih kekuning-kuningan (Asparagus Spargel).
Asparagus mempunyai manfaat yang cukup banyak , khususnya dalam mencegah penyakit. Mulai dari radang sendi hingga memperbaiki kinerja ginjal, hati dan usus karena memiliki efek diuretic. Efek diuretic inilah yang membuat saluran urine menjadi lancar. Dan artinya , segala racun yang merugikan tubuh dapat segera dibuang. Asparagus mempunyai sifat seperti petai atau jengkol, yang menyebkan urine berbau tajam.
Selain itu asparagus juga kaya akan vitamin C dan E, folat , kaya serat, mengandung lemak tak jenuh, dan anti kolesterol. Untuk mencegah manfaat asparagus supaya tidak hilang, dalam mengelola asparagus ada teknik sendiri.
Masyarakat cina, telah lama menggunakan asparagus untuk sajian menu, selain itu juga sebagai makanan sehat yang mengobati penyakit mulai dari arthrtis hingga masalah kesuburan.
Untuk mendapatkan khasiat asparagus cukup mudah. Salah satunya , dengan membuat asparagus menjadi sup. Konon, dari hasil penelitian secara modern menunjukkan bahwa asparagus organik mengandung steroidal glikosida yang memiliki efek anti pembengkakakan. 1 setengah mangkok asparagus organik yang telah dimasak mengandung sejumlah besar asam folik, vitamin C, pottasium dan beta karotin.
Asam folik mempunyai kegunaan untuk membantu mengurangi cacat bawaan pada bayi, kanker panggul, kanker usus dan dubur, serta bermanfaat untuk mencegah penyakit-penyakit jantung. Kandungan vitamin C nya sementara itu dapat membantu mencegah kanker, penyakit jantung serta meningkatkan daya tahan tubuh. Potassium membantu meregulasikan keseimbangan elektrolit dalam sel dan menjaga fungsi jantung dan tekanan darah yang normal.
Cara memasak asparagus jangan terlau lama, karena khasiar alkaloidnya berkurang karena adanya unsur hidrogen dan oksigen yang terdapat di dalamnya akan hilang, unsur lainya pun menjadi rusak dan dapat mengganggu ginjal.
Cara lain memasaknya, asparagus dicampur dengan sari wortel. Dengan cara seperti ini, sari asparagus dapat berfungsi sebagai diuretik atau pelancar air seni, tetapi pemakaiannya disarankan tidak terlalu banyak. Zat di dalam asparagus dapat menghancurkan asam-oksalat di dalam ginjal dan di dalam jaringan otot, maka asparagus juga dapat menolong penderita rematik dan radang syaraf.
Selain cara mengolah atau memasak di atas , anda dapat mengolah asparagus merubahnya menjadi minuman. Ambil, 100 gram asparagus untuk dicuci bersih, kermudian rebus dengan 400ml air mendidih hingga tersisa 200ml. Saring , lalu dinginkan dan blender dengan menambahkan 50ml air matang sedikit-sedikit sampai halus. Cara penggunaannya, diminum 2 kali seminggu.
{ 2 komentar... read them below or add one }
sangat menarik artikelnyasalam kenal yaaa
:)
minta izn minta artikel ini,sangat menarik sekali
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini