Faktor Penyebab Kehamilan Ektopik

Diposting oleh Unknown on Rabu, 12 Desember 2012


 

Secara sederhana, kehamilan ektopik diartikan sebagai istilah yang merujuk pada kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi menempel pada tempat yang tidak seharusnya. Jika pada kondisi normal, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim, maka kehamilan ektopik justru biasanya menempel di area seperti tuba falopi atau saluran telur, di dalam rongga perut, leher rahim atau pada indung telur. Kondisi ini cukup berbahaya bagi calon ibu, bahkan bisa menyebabkan kematian jika tak ditangani secara hati-hati. Penyebab kehamilan ektopik cukup variatif dan tidak ada opsional pengobatan untuk kondisi ini. Satu-satunya tindakan medis yang bisa dilakukan adalah dengan menghilangkan janin ‘liar’ tersebut.

Mendeteksi Kehamilan Ektopik Dari Gejala
Jika seorang wanita mengalami kehamilan ektopik, maka secara umum biasanya gejala yang dirasakan pada usia kehamilan 6 hingga 10 minggu seperti rasa sakit pada daerah panggul. Nyeri ini bisanya menyerang secara tiba-tiba. Gejala lain adalah sering mengalami pingsan, mengalami nyeri di bawah perut, adanya pendarahan di luar yang bukan merupakan darah menstruasi.

Dalam kondisi lebih lanjut, gejala ektopik awal akan semakin berlanjut pada nyeri perut yang makin sering muncul. Tanda-tanda lain adalah kondisi kulit sang ibu yang terlihat lebih pucat serta mengalami hipotensi atau tekanan darah yang terlalu rendah namun dibarengi dengan denyut nadi yang justru meningkat. Jika Anda calon ibu, dan merasakan tiga sampai empat gejala yang disebutkan di atas, mungkin lebih bijak jika Anda segera bertemu dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Terlebih jika dari beberapa faktor penyebab kehamilan ektopik di atas, pernah terjadi pada diri Anda.

Faktor Pendorong Ektopik
Jenis kehamilan abnormal ini bisa saja menimpa siapapun. Meskipun berdasarkan survey, kondisi ini hanya terjadi kira-kira 1% dari seluruh jumlah kehamilan. Namun kewaspadaan tetap harus dijaga. Terutama bagi mereka yang berdekatan dengan penyebab kehamilah ektopik. Berdasarkan penelitian di kalangan medis, ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab kelainan ini, antara lain :
  • Sang ibu pernah menjalani operasi pembedahan di sekitar area tuba falopi.
  • Sang ibu pernah menjalani DES  di masa kehamilan.
  • Tuba falopi terdeteksi mengalami kelainan kognital.
  • Sang ibu memiliki riwayat medis PMS atau Penyakit Menular Intimual. Jenis penyakit ini seperti Klamidia, PID atau Pelvic Inflamamtory Disease, Gonorrhea dan semacamnya.
  • Sang ibu memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.
Penanggulangan Kehamilan Ektopik
Jenis kehamilan ini tak bisa diobati. Langkah medis yang akan dilakukan oleh dokter terkait adalah dengan membatalkan kehamilan sang ibu dengan cara memberi resep obatan untuk menahan laju pertumbuhan embrio. Jika dideteksi lebih awal, maka dokter cukup menyuntikkan obatan yang merangsang tubuh menyerap janin yang menempel tersebut sehingga tidak lagi tumbuh. Namun dalam kondisi tertentu, dokter akan menyarankan pembedahan jika ternyata organ tempat janin menempel ikut mengembang.

Memahami penyebab kehamilan ektopik serta gejala-gejala yang umumnya dirasakan para ibu yang mengalami kelainan tersebut adalah salah satu langkah untuk melindungi diri. Kehamilan ektopik tak bisa dicegah namun bisa direduksi akibatnya. Semakin cepat diketahui akan semakin baik bagi kesehatan ibu. Jika terjadi kelalaian, bisa saja nyawa sang ibu jadi pertaruhan. Jadi tetaplah waspada terutama bagi mereka yang memang beresiko.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Berkunjung ,, Jangan Lupa Berikan Komentarnya Untuk Artikel Ini